2015
DOI: 10.17219/dmp/59557
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Recurrent Aphthous Stomatitis – a Reflection of Gastrointestinal Diseases?

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 36 publications
(42 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hubungan antara rongga mulut dan saluran pencernaan kemungkinan karena keterlibatan helicobacter philory dalam perkembangan SAR. 36 Penderita yang mengalami gangguan pada pencernaan, ditemukan lingkungan rongga mulut yang asam dan suhu 37 derajat celcius pada plak gigi yang merupakan tempat ideal untuk pertumbuhan helicobacter philory. 36 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat dikaitkan dengan terjadinya SAR.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hubungan antara rongga mulut dan saluran pencernaan kemungkinan karena keterlibatan helicobacter philory dalam perkembangan SAR. 36 Penderita yang mengalami gangguan pada pencernaan, ditemukan lingkungan rongga mulut yang asam dan suhu 37 derajat celcius pada plak gigi yang merupakan tempat ideal untuk pertumbuhan helicobacter philory. 36 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat dikaitkan dengan terjadinya SAR.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…36 Penderita yang mengalami gangguan pada pencernaan, ditemukan lingkungan rongga mulut yang asam dan suhu 37 derajat celcius pada plak gigi yang merupakan tempat ideal untuk pertumbuhan helicobacter philory. 36 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat dikaitkan dengan terjadinya SAR. 36 Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dari 62 Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang terdistribusi sebagai berikut: SAR paling banyak terjadi pada perempuan dengan tipe SAR paling banyak ialah minor, berada di mukosa labial dengan ulser tunggal dan durasi yang paling sering terjadi 7-14 hari, serta faktor pemicu yang paling tinggi di derita oleh mahasiswa profesi adalah stres.…”
Section: Pembahasanunclassified