Rebranding Barokah Furniture Blitar Melalui Pelatihan Pemasaran di Sosial Media

Abstract

Barokah meuble Blitar merupakan salah satu home industry yang memproduksi beraneka ragam kursi stool dan meja yang ada di Kota Blitar. Awalnya stool yang dihasilkan hanya dipakai sendiri dan sebagai hiasan rumah, namun karena bentuknya yang unik dan bernuansa shabby maka stool tersebut mulai dipesan oleh beberapa saudara dan teman yang berkunjung kerumah. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bagaimana merancang rebranding produk barokah meuble Blitar sebagai meuble penyedia kursi stool dan meja sudut yang berasal dari Kota Blitar Jawa Timur. Rebranding yang dilakukan pada Barokah Meubel Blitar adalah repositioning dan redesign. Untuk repositioning dilakukan melalui penciptaan image baru terhadap produk serta pengenalan identititas produk yang berbeda dari para kompetitor. Sedangkan pada tahap redesign tim akan melakukan desain ulang terhadap tampilan produk, jenis produk dan informasi produk. Sebagai evaluasi terhadap keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan maka akan dilakukan juga evaluasi. Evaluasi yang dilakukan berupa prosentase kenaikan pemahaman dan informasi mengenai persiapan digital marketing yang telah dilakukan.

Workshop Pendampingan Perakitan Dan Instalasi Komputer Bagi Siswa Kelas X Multimedia

“…Seperti yang ditampilkan dalam gambar 2 sebagaimana tim pengabdian serta mahasiswa bertemu langsung dengan Kepala Sekolah SMK Nurul Huda, Langkah observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan mengkroscek data-data yang digunakan serta merancang output yang nantinya diharapkan melalui kegiatan pengabdian (Bhakti, 2021). Pada sesi wawancara tim pengabdian memperdalam lagi secara benar hal apa saja yang menjadi kendala permasalahan ketika pembelajaran praktikum di mata pelajaran teknik komputer dan jaringan dasar.…”

Peningkatan Kompetensi Santri Melalui Pelatihan Instalasi Sistem Operasi dan Jaringan Komputer

“…Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis soft skill awal yang diperlukan bagi para santri. Wawancara seperti ini dapat dilakukan saat tim ingin mendapatkan, menganalisis ataupun mengkroscek data-data yang akan digunakan serta output yang diharapkan oleh mitra (Harliana et al, 2021). Ketika semua data dan output telah didapatkan, maka tim akan menyusun metode pelaksanaan kegiatan.…”