2016
DOI: 10.15575/al-bayan.v1i1.1668
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

RASIONALITAS SEBAGAI BASIS TAFSIR TEKSTUAL (Kajian atas Pemikiran Muhammad Asad)

Abstract: Melalui analisa kritis dan kajian fenomenologis, penulis dengan jelas dapat melihat konsep Asad mengenai tafsir Al-Qur’an. Diakui bahwa dalam mengidentifikasi prinsip-prinsip Islam mengenai negara dan pemerintahan, Asad hanya mendasarkannya pada teks Al-Qur’an dan Sunnah yang merupakan syariah Islam yang nyata dan abadi. Karena hal ini, ia mengeluarkan fikih dan lebih luas lagi segala sesuatu dan aktifitas yang tertinggal yang tidak dispesifikkan oleh Pembuat hukum (Allah dan Rasulnya) – baik perintah maupun l… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
10

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
10
Order By: Relevance
“…Karena perubahan dan perkembangan zaman memerlukan tumbuhnya bentuk penafsiran dengan memperluas dan memperbesar fungsi ra'yu atau ijtihad dibandingkan dengan penggunaannya dalam bentuk ra'yu atau ijtihad, maka para mufassir tidak senang dengan bentuk tersebut al-ma'tsur bi al-ma'tsur bi alma'tsur bi al At-tafsir bi-ar-ra'yi menjadi nama tafsir dalam bentuk ini (Rahman, 2016).…”
Section: Sejarah Tafsirunclassified
“…Karena perubahan dan perkembangan zaman memerlukan tumbuhnya bentuk penafsiran dengan memperluas dan memperbesar fungsi ra'yu atau ijtihad dibandingkan dengan penggunaannya dalam bentuk ra'yu atau ijtihad, maka para mufassir tidak senang dengan bentuk tersebut al-ma'tsur bi al-ma'tsur bi alma'tsur bi al At-tafsir bi-ar-ra'yi menjadi nama tafsir dalam bentuk ini (Rahman, 2016).…”
Section: Sejarah Tafsirunclassified
“…Mengingat Al-Qur'an bukanlah teks yang "mati", maka dialektika antara wahyu (baca: teks Al-Qur'an), rasio mufassir, dan realitas (konteks) harus selalu dimainkan secara seimbang (M. T. Rahman, 2016a). Dalam percakapan antara Al-Qur'an sebagai kitab pembatas dan realitas sebagai lingkungan yang tidak terbatas, seorang mufassir harus kreatif.…”
Section: Tafsir Sebagai Prosesunclassified
“…Seusai itu, dakwah Hamka berada pada kondisi maraknya misionaris yang menyebarkan faham agamanya di kalangan umat muslim. Maka media Pandji Masyarakat dan Gema Islam menjadi senjata Hamka untuk menebar penawar dari kebanyakan racun yang di tebar hingga ke pelosok desa (Rahman, 2016). Ancaman berikutnya datang dari pemerintah pasca proklamasi yang begitu resahnya dengan dakwah keagamaan Hamka.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Riwayat Hidup Hamkaunclassified