2019
DOI: 10.24843/pastura.2019.v09.i01.p03
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Rasio Karbon:nitrogen Dalam Pengawetan Hijauan Sumber Protein Mempengaruhi Kualitas Nutrisi Produk Biofermentasi

Abstract: ABSTRAKPermasalahan utama yang ditemui dalam pengawetan hijauan sumber protein menjadi silase adalah proses pembusukan akibat dari sifat buffer protein yang tinggi dalam hijauan yang mungkin berkaitan dengan rasio karbon:nitrogen (C/N) yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio C/N dalam proses ensilage terhadap kualitas silage Chromolaena odorata yang merupakan salah satu hijauan sumber protein. Telah diuji empat perlakuan yaitu C0N = Chromolaeana tanpa penambahan sumber karbon (rasio … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(4 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Itulah sebabnya, maka tumbuhan ini hanya bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan alternatif pada fase vegetatif saja yakni pada umur 1-3 bulan setelah tumbuh di awal musim hujan. Rumput kume sendiri memiliki kandungan protein yang dapat mencapai 15% pada 2-4 minggu awal tumbuh (Mullik et al, 2019), tetapi menurun secara drastis sehingga kandungan proteinnya menjadi hanya berkisar 3-4% setelah berbunga pada umur ±3 bulan (Kamlasi et al, 2014). Demikian halnya dengan lelehanak, rumput kume juga belum dibudidayakan dan hanya tumbuh secara liar dari biji dorman yang dihasilkan pada musim hujan tahun sebelumnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Itulah sebabnya, maka tumbuhan ini hanya bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan alternatif pada fase vegetatif saja yakni pada umur 1-3 bulan setelah tumbuh di awal musim hujan. Rumput kume sendiri memiliki kandungan protein yang dapat mencapai 15% pada 2-4 minggu awal tumbuh (Mullik et al, 2019), tetapi menurun secara drastis sehingga kandungan proteinnya menjadi hanya berkisar 3-4% setelah berbunga pada umur ±3 bulan (Kamlasi et al, 2014). Demikian halnya dengan lelehanak, rumput kume juga belum dibudidayakan dan hanya tumbuh secara liar dari biji dorman yang dihasilkan pada musim hujan tahun sebelumnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Permasalahan yang dihadapi adalah lelehanak merupakan jenis leguminosa yang memiliki kandungan protein relatif tinggi (18,04%) sehingga berpeluang untuk terjadi proses pembusukan akibat dari sifat buffer protein menaikan pH sehingga pH yang ditargetkan dalam proses ensilage tidak tercapai (Mullik et al, 2019). Selain itu, kadar air dalam kedua bahan tersebut relatif tinggi bila akan dipanen pada umur muda.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations