Rancangan Bangun Mesin Pemipil Jagung dengan Sistem Otomatis berbasis Sekuensial Kontroller

Abstract

Mesin pemipil jagung sudah banyak dikembangkan dan bahkan diproduksi secara massal. Namun masih terdapat kelemahan seperti proses pemipilan masih melibatkan operator secara intensif dan luaran hasil pemipilan masih bercampur antara bonggol dan jagung. Selain itu pada mesin-mesin dengan penggerak motor listrik, terdapat potensi energi yang terbuang pada saat motor aktif sementara jagung yang akan dipipil tidak ada. Oleh karena itu, telah dikembangkan mesin pemipil dengan disain mekanik yang mampu memisahkan jagung hasil pipilan dengan bonggolnya, serta ditambahkan fitur sistem otomatis untuk mengendalikan aktivasi motor penggerak. Indikator pengujian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan pemipilan menggunakan mesin ini mencapai 98,25%, kecepatan proses pemipilan (rate) sebesar 1,8 Kg/menit atau 108 Kg/jam, dan berhasil memisahkan jagung hasil pipilan dengan bonggolnya pada tempat yang terpisah. Fitur sistem otomatis dapat bekerja sesuai dengan perencanaan, dimana motor akan berada pada keadaan mati (standby) ketika jagung pada hoper tidak terdeteksi oleh sensor proximity. Dengan daya motor tanpa beban sebesar 985,6 Watt, potensi penghematan energi adalah sebesar 57,9 KJ yaitu ketika motor dimatikan secara otomatis pada saat jagung pada hoper tidak terdeteksi selama satu menit.

Rancang Bangun Mesin Pengupas Jagung Menggunakan Dinamo Elektrik

“…rotor dan stator merupakan tempat pengupasan tongkol jagung. Proses pengupasan atau penggilingan dimulai dengan memasukan biji jagung kering ke hopper pemasukan dengan ketebalan 2 mm berbentuk bulat terbuat dari plat baja dengan di mensi panjang 9 cm, lebar 9 cm dan tinggi 9 cm dan dihantarkan menuju area mata gigi pengupasan berbentuk spiral dengan biji besi baja yang tidak tajam sehingga tidak merusak biji jagung saat dipipil dengan ketebalan 16 mm (Jaenudin et al, 2022a).…”

“…Dimulai saat biji jagung dimasukkan ke dalam hopper dan berlanjut hingga alat menghangatkannya, periode pengupasan dimulai. Keterampilan operator dalam memasukkan biji jagung ke dalam hopper dan mengetahui kapan harus mematikan mesin akan mempengaruhi seberapa baik pengupas jagung melakukan tugasnya pengupasan (Jaenudin et al, 2022b).…”