2021
DOI: 10.35870/jtik.v5i4.246
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Rancang Bangun Media Pembelajaran Tenses English Berbasis Android menggunakan Algoritma Fisher-Yates

Abstract: English is a language that is widely used in various countries in the world. This makes english an international language and also must be studied in schools or even universities. In english, the verb used will be different at different times, places, and also events or it can be called a change in the verb (tense). So, learning and mastering tenses in english is the basis for learning or mastering english. This study aims to design and build an Android-based learning media for english tenses. The design appli… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 11 publications
(11 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Algoritma Fisher Yates Shuffle, penemu Ronald Fisher dan Frank Yates, menghasilkan satu set permutasi acak terbatas mengganti urutan input acak., dengan kata lain mengacak satu set. Permutasi yang dihasilkan algoritma Fisher Yates Shuffle terjadi dengan probabilitas sama guna mendapatkan nilai acak dari angka 1 -N Gambar 2 [19], [20], [21].…”
Section: Fisher Yates Shuffleunclassified
“…Algoritma Fisher Yates Shuffle, penemu Ronald Fisher dan Frank Yates, menghasilkan satu set permutasi acak terbatas mengganti urutan input acak., dengan kata lain mengacak satu set. Permutasi yang dihasilkan algoritma Fisher Yates Shuffle terjadi dengan probabilitas sama guna mendapatkan nilai acak dari angka 1 -N Gambar 2 [19], [20], [21].…”
Section: Fisher Yates Shuffleunclassified
“…Nama algoritma Fisher-Yates Shuffle diambil dari nama Ronald Fisher dan Frank Yates, yang juga dikenal sebagai Knuth Shuffle merupakan sebuah algoritma untuk menghasilkan permutasi acak dari suatu himpunan terhingga, dengan kata lain untuk mengacak suatu himpunan tersebut [11], [12]. Waktu eksekusi yang lebih cepat yang tidak memerlukan waktu yang lama untuk melakukan suatu pengacakan karena algoritma ini menggunakan memori yang minim menjadi sebuah alasan penting mengapa algoritma ini dipilih.…”
Section: Studi Pustakaunclassified