“…Penulis tertarik untuk mengembangkan aplikasi rekam medis kesehatan balita dengan menggabungkan perkembangan teknologi dengan pendataan rekam medis kesehatan balita karena selama ini pendataan rekam medis balita masih dilakukan manual, dengan adanya berbagai resiko seperti dari sisi petugas karena pendataan manual maka data yang bersifat realtime sulit didapat, selanjutnya adanya resiko data tercecer dan tidak lengkap, kehilangan data juga data yang tidak terintegrasi [2], [3]. Selain dari sisi petugas kesulitan dari sisi warga yang mendapatkan pelayanan posyandu seperti kesulitan mendapatkan informasi, minimnya ketepatan informasi, juga adanya jeda yang cukup Panjang dalam mendapatkan informasi kesehatan balita yang berunjung pada lambatnya penanganan juga minimnya kewaspadaan pada tumbuh kembang dan riwayat Kesehatan balita tersebut [4], [5]. dengan adanya aplikasi pada sistem yang terdesentarilisasi mengenai rekam medis kesehatan balita tentunya akan memudahkan dalam pencatatan data pada periode apa kegiatan posyandu dilakukan, pemantauan data rekam medis kesehatan balita, pemberian imunisasi sesuai data balita, pemberian vitamin yang diberikan kepada balita sesuai kebutuhan balita, pemantauan balita mana yang mengalami penurunan kesehatan termasuk didalamnya penurunan berat badan atau tidak bertambah, tinggi badan yang tidak bertambah dan kesesuaian dengan kurva pertumbuhan anak pada KMS [6], [7].…”