Pendahuluan: Sebanyak 40% pasien dengan kanker paru akan mengalami metastasis sistem saraf pusat (SSP) dalam perjalanan penyakitnya. Dari 40% tersebut, sebanyak 3-9% akan mengalami metastasis leptomeningeal, namun profil klinis keterlibatan SSP pada kanker paru belum pernah diteliti di Indonesia.
Tujuan: Mengetahui gambaran metastasis SSP kanker paru di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Kanker Dharmais (RSKD).
Metode: Penelitian potong lintang terhadap pasien kanker paru yang dikonsulkan ke bagian Neurologi di RSCM dan RSKD sepanjang tahun 2018. Kriteria inklusi adalah pasien dewasa yang sudah terdiagnosis sebagai kanker paru berdasarkan pemeriksaan histopatologi dan memiliki data rekam medis lengkap, hingga gambaran CT scan atau MRI kepala dengan kontras.
Hasil: Didapatkan 48 subjek dengan median 57 (36-76) tahun, proporsi laki-laki lebih banyak dari pada perempuan (56,2% vs 44,8%) dan 31,3% mempunyai riwayat merokok. Jenis tumor paru tersering adalah kanker paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) atau non-small cell lung carcinoma (SCLC) (93,8%). Gejala neurologis terutama defisit motorik (62,5%), nyeri kepala (43,8%), gangguan fungsi luhur (20,8%), dan kejang (18,8%). Mayoritas subjek mengalami metastasis di otak (93,8%) dan sebanyak 8,3% di leptomeningeal.
Diskusi: Didapatkan tumor otak akibat metastasis dari kanker paru dengan jenis KPKBSK (93,8%) dengan gejala neurologis utama defisit motorik (62,5%) dan nyeri kepala (43,8%).
Kata kunci: Kankerparu, karsinoma sel kecil, metastasis otak.