2020
DOI: 10.30813/psibernetika.v13i1.2313
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Psychological Capital Dan Stres Kerja Pada Karyawan Di Pt. Mn

Abstract: <p>Tuntutan dan persaingan tenaga tenaga kerja saat ini semakin tinggi sehingga mengakibatkan pekerja rentan mengalami stres kerja. Stres kerja yang tinggi dialami oleh karyawan PT.MN. Melihat adanya fenomena stres kerja yang dialami karyawan MN membuat peneliti tertarik untuk melihat kaitan antara <em>psychological</em> <em>capital</em> dengan stres kerja yang dimiliki oleh karyawan MN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Peneli… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Teori dua faktor Hezberg terkait dengan kebersihan dan motivasi. Hubungan seseorang dengan pekerjaannya sangat mendasar, dan sikap yang diarahkan pada pekerjaan itu dapat menentukan dengan baik apakah seseorang berhasil atau tidak (Beliadwi & Moningka, 2012). Faktor kebersihan atau pemeliharaan meliputi antara lain status individu dalam organisasi, hubungan individu dengan atasannya, hubungan individu dengan rekan kerjanya, teknik pengawasan yang digunakan oleh atasan, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja, dan sistem penghargaan (Yashak, Ya Shak, Mohd Tahir, Mohamad Shah, & Mohamed, 2020).…”
Section: Kepuasan Karyawanunclassified
“…Teori dua faktor Hezberg terkait dengan kebersihan dan motivasi. Hubungan seseorang dengan pekerjaannya sangat mendasar, dan sikap yang diarahkan pada pekerjaan itu dapat menentukan dengan baik apakah seseorang berhasil atau tidak (Beliadwi & Moningka, 2012). Faktor kebersihan atau pemeliharaan meliputi antara lain status individu dalam organisasi, hubungan individu dengan atasannya, hubungan individu dengan rekan kerjanya, teknik pengawasan yang digunakan oleh atasan, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja, dan sistem penghargaan (Yashak, Ya Shak, Mohd Tahir, Mohamad Shah, & Mohamed, 2020).…”
Section: Kepuasan Karyawanunclassified
“…Dari fasilitas yang diberikan perusahaan, karyawan merasa termotivasi, memberikan kualitas pelayanan terbaik, jarang dijumpai karyawan yang mengeluh, karena semua dilakukan dengan hati yang senang. Avolio (2015) dalam (Meiliana, 2020); (Purnomo, 2019) mendefinisikan psychological capital sebagai tahap perkembangan pikiran positif dari individu yang ditandai dengan memiliki kepercayaan dan keyakinan diri untuk mengerahkan usaha dalam menyelesaikan tugas yang sulit (self-efficacy), membuat atribusi positif terhadap setiap kejadian di masa kini maupun di masa depan (optimism), memiliki tujuan dan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya (hope), serta mampu bangkit dan berusaha untuk mengatasi saat dihadapkan pada masalah (resilience). Dalam penelitian (Badran & Youssef-Morgan, 2015) Psycap berkontribusi terhadap kepuasan kerja dapat relevan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang peran positif dalam lingkungan bisnis Afrika Utara.…”
unclassified