2015
DOI: 10.13057/psnmbi/m010440
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Prospek pengembangan buah naga (Hylocereus costaricensis) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2015
2015
2022
2022

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Buah naga mulai dikenal di Indonesia sekitar pertengahan tahun 2000 (Rizal, 2015). Pada tahun 2010, pengembangan agribisnis buah naga mulai dikembangkan di Kabupaten Wonogiri tepatnya di Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi oleh petani yang tergabung 56 dalam Gabungan Kelompok Tani Beji Makmur.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Buah naga mulai dikenal di Indonesia sekitar pertengahan tahun 2000 (Rizal, 2015). Pada tahun 2010, pengembangan agribisnis buah naga mulai dikembangkan di Kabupaten Wonogiri tepatnya di Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi oleh petani yang tergabung 56 dalam Gabungan Kelompok Tani Beji Makmur.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kandungan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) setiap 100 g daging buahnya terdapat protein 0,16-0,23 (g); lemak 0,21-0,61 (g); serat 0,7-0,9 (g); vitamin B1 0,28-0,30 (mg); vitamin B2 0,043-0,045 (mg); dan vitamin C 8-9 (mg) (Taiwan Food Industry Develop dan Research Authorities, 2005). Kadar gula 13 -18 briks (Rizal, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian Dianti dkk. 2012 (Rizal, 2015). Energi metabolis biologis hasilnya lebih tinggi dibanding dengan energi metabolis pakan, karena sudah mengalami proses pencernaan didalam tubuh ternak (Sugiyono, 2015).…”
Section: Energi Metabolis (Em)unclassified
“…Setiap 100 g buah naga mengandung 82,5-83 g air. (Rizal, 2015) Budidaya buah naga juga sangat cocok dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di sekitar wilayah Jawa Timur, karena pada dasarnya buah naga dapat dibudidayakan baik di lahan kering ataupun basah, tanah bebatuan seperti lahan karst atau di lahan lembek seperti lahan gambut. Selain itu, tersedianya varietas-varietas buah naga yang sudah disertifikasi pemerintah seperti varietas yang memililiki produktifitas yang mampu mencapai dua puluh lima tahun masa produktif dalam sekali penanaman sangat mendukung dalam pengembangan kegiatan budidaya buah naga.…”
Section: Introductionunclassified