Proses Pembuatan Tempe Home Industry Berbahan Dasar Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) di Candiwesi, Salatiga

Abstract

Di Indonesia, Tempe merupakan salah satu makanan yang disukai oleh masyarakat. Bahan baku pembuatan tempe berasal dari kedelai maupun non kedelai. Usaha pembuatan tempe di Indonesia banyak dilakukan di industri rumahan atau home industry, salah satunya adalah di Industri Pembuatan Tempe di Candiwesi, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata cara pembuatan tempe kedelai (Glycine max (L.) Merr) dan kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) berdasarkan contoh prosedur dari home industry pembuatan tempe di Candiwesi, Salatiga, serta memberikan pembahasan mengenai fungsi dari tiap perlakuan pada proses pembuatan tempe. Artikel ini juga merupakan luaran penelitian dalam rangka KKL (Kuliah Kerja Lapangan) mahasiswa Biologi UIN Walisongo Semarang di Candiwesi, Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan tempe berbahan dasar kedelai di Home Industry Candiwesi, Salatiga memiliki prosedur yang dapat diterapkan pada bahan baku kacang merah sebagai alternatif kedelai. Hasil produk tempe berbahan dasar kedelai dan kacang merah dibandingkan secara morfologi dan terdapat persamaan serta perbedaan kualitas tempe dengan kedua bahan baku tersebut. Berdasarkan durasi fermentasi, diketahui bahwa lamanya fermentasi tempe kedelai lebih cepat dibanding dengan tempe kacang merah. Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa tempe kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) memiliki potensi sebagai alternatif untuk tempe berbahan dasar kedelai (Glycine max (L.) Merr).

Developing a machine for peeling, fracturing, and separating dry soybean skins with electric blower technology to boost the production of soy-based materials

“…Because certain varieties of soybeans have an epidermis that is challenging to peel, the variety of soybeans has an impact on yield as well. The development of a dry soybean epidermal peeler, splitter, and separator based on electric blower technology as follows: (1) The size of the machine (600 x 900 x 1100 mm), (2) Type 304 stainless steel with a standard safe for food, (3) v-belt pulley drive transmission, (4) a 30 kg processed soybean container, (5) a 10 kg capacity hopper, and more are all present in the machine.…”

“…The scientific name for the soybean plant is Glycine max, and it is a member of the legume family (Fabaceae). The climate and soil conditions of Indonesia make it an ideal environment for this plant [1]. Because of its nutrient-rich seeds, the soybean has become one of the most important food crops in many nations.…”

Peran Perempuan Dalam Usaha Pembuatan Tempe Di Desa Lambusa Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

“…Peran perempuan dalam usaha tempe dapat dilihat dari keterlibatan pada setiap tahapan proses produksi. Proses pembuatan tempe kedelai dan kacang merah meliputi perendaman, penggilingan, pencucian, perebusan, pendinginan, penambahan ragi serta pengemasan dan fermentasi (Suknia & Rahmani, 2020). Tahapan yang sangat penting dalam proses pembuatan tempe yaitu perendaman, perebusan dan fermentasi.…”

Pengembangan Usaha Masyarakat Melalui Pelatihan Inovasi Produk Berbahan dasar Tepung Tempe sebagai pengganti Tepung Terigu di Desa Setiamekar

“…Mayoritas masyarakat Indonesia senndiri sangat familiar dengan jenis pangan yang satu ini dikarenakan selain harga yang terjangkau, mudah ditemukan, dan mudah proses pengolahannya untuk dijadikan berbagai macam kreasi lauk pauk, tempe juga memiliki kandungan zat-gizi esensial yang baik untuk tubuh diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral (Asbur & Khairunnisyah, 2021;Dinar, 2013;Maryam, 2015). Selain itu juga mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang unggul seperti vitamin B12, antidiare, antikanker, penurunan kolesterol jahat, dan antioksidan dalam bentuk isoflavon (daidzein, glisitein, genistein dan 6,4,7 trihidroksi isoflavon) (Ahsanunnisa, 2018;Alvina et al, 2019;Lestari & Mayasari, 2016;Suknia & Rahmani, 2020). Oleh sebab itulah tempe dikatakan juga sebagai pangan dengan padat gizi yang sangat baik dikonsumsi dengan cara pengolahan yang tepat.…”