The platform will undergo maintenance on Sep 14 at about 7:45 AM EST and will be unavailable for approximately 2 hours.
2022
DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.1277
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Proses Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Numerasi Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ)

Abstract: Proses berpikir kreatif merupakan kegiatan seseorang ketika melakukan aktivitas berpikir yang menghasilkan suatu kreativitas dalam memecahkan masalah yang tahapannya meliputi mensintesis ide, membangun ide, merencanakan penerapan, dan menerapkan ide. Proses berpikir kreatif setiap individu dalam memecahkan masalah berbeda satu dengan lainnya dan dapat dilihat melalui adversity quotient (AQ) yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa SMP dengan AQ quitter, campe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(6 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Adversity Quotient (AQ) dapat dijadikan indikator untuk mengukur kekuatan seseorang untuk bertahan dalam menghadapi suatu permasalahan [11]. Beberapa fakta dari hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat individu yang cenderung mudah menyerah dalam menghadapi serta mengatasi permasalahan [12], [13], [14]. Adversity Quotient (AQ) terbagi kedalam tiga katagori pertama quitter yaitu orang yang mudah menyerah ketika menghadapi suatu permasalahan, kedua camper yaitu orang yang yang cenderung puas dan menghentikan usahanya pada titik tertentu padahal jika mau terus berusaha masih ada kesempatan untuk mendapat hasil yang lebih maksimal dan terakhir climber yaitu kelompok orang yang senantiasa berjuang menghadapi kesulitan pada berbagai masalah orang tipe ini biasanya akan meraih kesuksesan karena kesungguhan dan kegigihanya [15].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Adversity Quotient (AQ) dapat dijadikan indikator untuk mengukur kekuatan seseorang untuk bertahan dalam menghadapi suatu permasalahan [11]. Beberapa fakta dari hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat individu yang cenderung mudah menyerah dalam menghadapi serta mengatasi permasalahan [12], [13], [14]. Adversity Quotient (AQ) terbagi kedalam tiga katagori pertama quitter yaitu orang yang mudah menyerah ketika menghadapi suatu permasalahan, kedua camper yaitu orang yang yang cenderung puas dan menghentikan usahanya pada titik tertentu padahal jika mau terus berusaha masih ada kesempatan untuk mendapat hasil yang lebih maksimal dan terakhir climber yaitu kelompok orang yang senantiasa berjuang menghadapi kesulitan pada berbagai masalah orang tipe ini biasanya akan meraih kesuksesan karena kesungguhan dan kegigihanya [15].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Proses berpikir kreatif dalam penelitian ini yang dapat diukur melalui empat tahap, yaitu 1) tahap persiapan (preparation), 2) tahap inkubasi (incubation), tahap iluminasi (illumination), dan 4) tahap verifikasi (verification). Menurut Jatmiko et al (2022), Pada tahap persiapan, siswa menentukan informasi dan merumuskan masalah, mengumpulkan dan mengaitkan informasi. Pada tahap inkubasi, siswa memikirkan ide penyelesaian masalah, menata rencana urutan penyelesaian sesuai ide yang dipilih dan memilih ide yang dianggap tepat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Siswa dituntut berpikir kreatif agar dapat mengikuti dan mudah meyelesaikan dengan berbagai situasi yang dihadapi dalam proses pembelajaran (Nur & Abdullah, 2016). Salah satu faktor kurangnya berpikir kreatif yaitu kebiasaan dalam menghadapi tantangan (Jatmiko et al, 2022). Untuk mengetahui bagaimana proses berpikir kreatif siswa dengan cara memberikan masalah matematika yang penyelesainnya tidak memiliki prosedur tertentu atau masalah non-rutin.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations