Profil Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Salak Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi

Setiyabudi, Lulu; Herdiana, Irvan; Hilmi, Wildan

doi:10.46772/jophus.v2i02.430

Cited by 3 publications

(2 citation statements)

References 3 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Order By: Relevance

“…Monoterpenoid, sesquiterpenoid, dan triterpenoid merupakan jenis dari terpenoid. Mekanisme kerja terpenoid sebagai antibakteri adalah bereaksi dengan protein trans membran pada membran luar dinding sel bakteri yang dapat membentuk ikatan polimer yang kuat sehingga dapat mengakibatkan rusaknya protein trans membran pada bakteri (5). Mekanisme kerja steroid sebagai antibakteri yakni merusak membran sel bakteri (26).…”

Section: Cunclassified

Studi Literatur Senyawa Aktif Antibakteri dari Ekstrak Daun Salam Koja (Murraya koenigii (Linn) Spreng)

Anshari

Rusdi

2022

JRF

View full text Add to dashboard Cite

Abstract. Koja bay leaves (Murraya koenigii (Linn) Spreng) which are widely found in Indonesia are scientifically proven to have antibacterial effects. In this study, a Systematic Literature Review was conducted on the antibacterial effect of bay leaf koja so that it is known that bay leaf extract has antibacterial activity against Gram positive and Gram negative bacteria, the value of Minimum Inhibition Concentratiton (MIC) against these bacteria and the antibacterial compounds contained therein. From the results of a search of 17 journals published in the last 10 years, it is known that koja bay leaf extract can inhibit Gram-positive bacteria among others Bacillus cereus, Bacillus megaterium, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Staphylococcus subfava, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus subfava, Streptococcus mutans, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casie, and Gram-negative bacteria among others Alcaligenesfecalis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus vulgaris, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella abony, dan Salmonella thyphi with MIC values between 0,090 to 175 mg/mL. Bay leaf extracts that have antibacterial activity are extracts of water, ethanol, petroleum ether, hexane, chloroform, ethyl acetate, and methanol. Chemical compounds that have antibacterial activity in bay leaf extract include acetophenone, alkaloid, carbazole alkaloid, crystalline, girinimbine, iso mahanimbine, koenidine, koenimbine, koenine, mahanimbine, mahanimbicine, dan mahanine. Abstrak. Daun salam koja (Murraya koenigii (Linn) Spreng) yang banyak ditemukan di Indonesia secara ilmiah terbukti memiliki efek antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan Systematic Literature Review mengenai efek antibakteri dari daun salam koja sehingga diketahui ekstrak daun salam koja memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif, nilai Minimum Inhibition Concentration (MIC) terhadap bakteri tersebut, dan senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri di dalam ekstrak daun salam koja. Dari hasil penelusuran terhadap 17 jurnal yang diterbitkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir menyatakan bahwa ekstrak daun salam koja dapat menghambat bakteri Gram positif antara lain Bacillus cereus, Bacillus megaterium, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Staphylococcus subfava, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus subfava, Streptococcus mutans, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casie, dan dapat menghambat bakteri Gram negatif antara lain Alcaligenesfecalis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus vulgaris, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella abony, dan Salmonella thyphi dengan nilai MIC yang diperoleh antara 0,090 hingga 175 mg/mL. Ekstrak daun salam koja yang memiliki aktivitas antibakteri adalah ekstrak air, etanol, petroleum eter, heksana, kloroform, etil asetat, dan metanol. Senyawa kimia yang memiliki aktivitas antibakteri di dalam ekstrak daun salam koja meliputi acetophenone, carbazole alkaloid, crystalline, girinimbine, iso mahanimbine, koenidine, koenimbine, koenine, mahanimbine, mahanimbicine, dan mahanine.

show abstract

Section: Cunclassified

Studi Literatur Senyawa Aktif Antibakteri dari Ekstrak Daun Salam Koja (Murraya koenigii (Linn) Spreng)

Anshari

Rusdi

2022

JRF

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Salah satunya menggunakan tumbuhan salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss)(8). Dalam penelitian ini yang digunakan yaitu biji salak sebagai antijamur dan bakteri.…”

unclassified

ANALISIS KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK n-HEKSANA, ETIL ASETAT DAN ETANOLBIJI SALAK (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss)

Mierza,

Febriani,

Sumardi

et al. 2023

JJHSR

View full text Add to dashboard Cite

Salak termasuk famili Arecaceae yang merupakan tanaman asli Indonesia, salak dapat diolah menjadi produk makanan seperti keripik salak, kopi biji salak, dan obat tradisional. Berdasarkan penelitian sebelumnya, salak mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, steroid/triterpenoid dan tanin. Kebaruan dalam penelitian ini karena menganalisis kromatografi lapis tipis dan aktivitas antimikroba ekstra n-heksana, etil asetat dan etanol biji salak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa antimikroba dan potensi aktivitas antimikroba dari ekstrak hasil maserasi menggunakan pelarut n- Heksana. etil asetat dan etanol pada biji buah salak terhadap jamur Candida albicans, Candida albicans ATCC 14053, bakteri Escherichia coli ATCC 25922, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Dermacoccus nishinomiyaensis, Micrococcus luteus, Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini dilakukan meliputi penyiapan bahan tumbuhan uji, determinasi tumbuhan, pembuatan simplisia, ekstraksi menggunakan metode maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan etanol, uji aktivitas antimikroba ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol biji buah salak menggunakan metode difusi agar sumur dan analisis golongan senyawa kimia menggunakan kromatografi lapis tipis. Berdasarkan proses ekstraksi 900 g simplisia, diperoleh ekstrak n-heksana sebanyak 3,22g, ekstrak etil asetat sebanyak 7,26g dan ekstrak etanol sebanyak 7,17g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol biji salak memiliki aktivitas antimikroba. Berdasarkan hasil analisis kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa biji salak mengandung senyawa alkaloid, polifenol, steroid dan triterpenoid. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak biji salak mengandung senyawa alkaloid, steroid dan triterpenoid serta memiliki aktivitas antimikroba.

show abstract

Qualitative Analysis of Salak Leaf Extract (Salacca Sumatrana)

Lubis

Harahap

2023

BIOLINK

View full text Add to dashboard Cite

Qualitative analysis research of salak leaf extract has been carried out, where the salak leaf extract Padangsidimpuan has characteristic with a larger size and does leaf has a meat which has a distinctive sour taste, because of its acid content, it is processed in the form of salak leaf (Salacca sumatrana) which aims to analyze the levels of secondary metabolites in salak leaf which are expected to be a cholesterol-lowering herbal medicine. With the appropriate qualitative analysis of salak leaf using the extraction method, namely the maceration method with methanol solvent, the results obtained that salak leaf contains Secondary metabolites consisting of alkaloids, phenolics, saponins, tannins, terpenoids, however, it does not contain flavonoids and steroids.

show abstract

Profil Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Salak Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi

Cited by 3 publications

References 3 publications

Studi Literatur Senyawa Aktif Antibakteri dari Ekstrak Daun Salam Koja (Murraya koenigii (Linn) Spreng)

Studi Literatur Senyawa Aktif Antibakteri dari Ekstrak Daun Salam Koja (Murraya koenigii (Linn) Spreng)

ANALISIS KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK n-HEKSANA, ETIL ASETAT DAN ETANOLBIJI SALAK (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss)

Qualitative Analysis of Salak Leaf Extract (Salacca Sumatrana)

Contact Info

Product

Resources

About