Prinsip-Prinsip Pak Anak: Sebuah Kajian Eksegesis Alkitab Dari Ulangan 6: 4-9

Abstract

Artikel ini bertujuan meneliti prinsip Pendidikan Agama Kristen (PAK) anak melalui kajian eksegesis Ulangan 6:4-9. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif dengan mengambil dari beberapa sumber pustaka. Konstruksi prinsip-prinsip PAK anak berdasarkan Ulangan 6:4-9 dapat membantu untuk menciptakan penekanan yang lebih seimbang antara kemampuan akademis dan formasi spiritual. Keduanya dipandang dapat memperlengkapi generasi penerus untuk menghadapi tantangan global. Dengan demikian, tujuan utama dari PAK anak adalah untuk membangun suatu generasi penerus yang dapat berkontribusi kepada masyarakat luas dengan prinsip-prinsip iman Kristen yang kokoh. Ulangan 6:4-9 memberikan pedoman kepada orang tua dalam mempraktikkan pendidikan agama Kristen dalam keluarga. Keluarga perlu menjadi tempat pertama anak mengakui hanya ada Tuhan yang Esa, mengasihi Tuhan yang Esa, melakukan perintah Tuhan yang Esa, membicarakan perintah Tuhan yang Esa, merenungkan perintah yang Esa dan menjadi saksi Tuhan yang Esa.

Internalisasi Nilai-nilai Teologis Shema Israel dalam Implikasi Pendidikan Anak Masa Kini

“…Dalam pengucapan iman maupun doa mereka Tuhan itu ekhad, yang berkuasa di atas langit maupun di bumi dan Ia satu-satunya Allah kekal dan abadi. (Hotmarlina & Sondjaja, 2022) Pengakuan dalam shema, sebagaimana bentuk perintah untuk mengasihi Allah. (ayt 5) Kasihilah, Tuhan Allahmu... ‫ב‬ ‫הַּ‬ ‫א‬ (aheb) kata kasihilah dalam bentuk bahasa Inggris menggunakan "love".…”

“…"memperhatikan" artinya dengan cermat meneliti/pahami semua perintah di atas agar tidak melupakan perintah Tuhan. (Hotmarlina & Sondjaja, 2022)…”

“…oleh sebab itu, guru dan orang tua harus menyampaikan pengajaran bagi setiap anak-anak tidak hanya cukup satu kali disampaikan, akan tetapi dilakukan dengan berulang-ulang kali sampai pengajaran tersebut benar-benar tersimpan dalam hati mereka. (Hotmarlina & Sondjaja, 2022) Dalam hal ini bengsa Israel mendapatkan perintah dengan metode yang sama utuk mengajarkan pengakuan iman dan doa yang terkandung dalam shema Israel untuk mengatahui akan identitas Tuhan, Tuhan itu satu serta mengasihi Tuhan. Musa melakukan berperan dengan aktif mengajarkan bangsa Israel dengan ulang-ulang akan hal-hal diatas, sehingga bangsa Israel tidak melupakan akan kasih Tuhan.…”