Preferensi Risiko Petani Padi di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur

Apriana, Natasa; Fariyanti, Anna

doi:10.17358/jma.14.2.165

Cited by 12 publications

(17 citation statements)

References 3 publications

(7 reference statements)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan pada tahap tertentu usahatani akan menyebabkan tenaga kerja tersebut menggunakan waktu dan tenaga secara tidak efisien. Hal ini juga sesuai dengan kajian yang dilakukan oleh Apriana (2017) dan Fanani et al, (2019).…”

unclassified

Analisis Produksi dan Risiko Produksi Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara

Amin

Prihantini

2021

AGRIMOR

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani cabai rawit dan resiko usahatani cabai rawit di Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara. Jumlah responden yang digunakan dalm penelitian ini adalah 30 orang petani cabai rawit yang ditentukan berdasarkan snowballing sampling technique. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Kemudian, hasil survey digunakan dalam analisis regresi linier dan analisis risiko usahatani cabai dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat tiga variabel dependen yang berpengaruh nyata terhadap produksi cabai rawit, yakni luas lahan, benih, dan pupuk Urea. Risiko produksi usahatani cabai rawit di Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara berada dalam kategori rendah yang ditunjukkan dengan nilai koefisien varian sebesar 0,32. Artinya, dalam 100 kali proses produksi, peluang terjadinya risiko produksi adalah sebesar 32 kali dari jumlah produksi cabai rawit yang diharapkan.

show abstract

unclassified

Analisis Produksi dan Risiko Produksi Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara

Amin

Prihantini

2021

AGRIMOR

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…There was no insurance claim from flood damage in Bali, implying that farmers are not prone-flood risk taker. It is contrasted to the result of the study by Apriana et al (2017) in the area of Bengawan Solo that farmers are risk takers from the use of chemicals, land size and the occurrence of natural disaster.…”

Section: Figure 1 Comparison Of Respondents In Terms Of Premium Paymentmentioning

confidence: 59%

Risk Mitigation for Rice Production Through Agricultural Insurance: Farmer’s Perspectives

Ambarawati

Wijaya

Budiasa

2018

JMA

View full text Add to dashboard Cite

Rice farming is susceptible to failure due to several risks including natural disasters of flood and drought as well as pest and disease attacks. Risk mitigation such as agricultural insurance is required to cope with the risks. This study aims to portray rice production risks to failure and farmer's perception on the implementation of agricultural insurance in Bali province. Three regencies were selected purposively based on the area insured. A survey was conducted to 180 respondents who paid for the agricultural insurance (AUTP). Data were analyzed using descriptive qualitative analysis and chi-square test. Results of the research show that most rice farming risks to failure in Bali were blast and rat attacks. In terms of agricultural insurance implementation, all farmers accept the program as a mitigation risk to bridge rice farming failure. However, most farmers (85 %) asked for fully support of premium subsidy from the government while the rest agreed to pay for a-20 % of the premium. The result from the Chi-square test shows insignificant, implying that the distribution of farmers' perception towards full subsidy of agricultural insurance is indifferent across locations. Implication of the study noted that the government and insurer need to socialize the agricultural insurance program more intensively covering premium payment, coverage and claiming.Abstrak: Usaha tani padi sangat rentan terhadap kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti bencana alam banjir dan kekeringan serta serangan hama penyakit tanaman. Mitigasi risiko seperti asuransi pertanian diperlukan untuk menjembatani risiko kegagalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan risiko kegagalan panen dan persepsi petani tentang penerapan asuransi pertanian di Provinsi Bali. Lokasi penelitian dilakukan di tiga kabupaten yang dipilih secara sengaja dengan pertimbangan luas lahan sawah yang diasuransikan. Jumlah responden ditentukan sebanyak 180 orang yang telah mengikuti program asuransi usaha tani Padi (AUTP) dengan metode pengumpulan data berupa survey. Data dianalisis secara deskriptif dan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani padi di Bali menghadapi risiko utama dari kegagalan panen adalah adanya serangan blast dan hama tikus. Dalam penerapan asuransi, seluruh petani menganggap bahwa AUTP merupakan program mitigasi risiko terhadap kegagalan panen. Namun sebanyak 85% petani mengharapkan subsidi sepenuhnya dari pemerintah untuk pembayaran premi dan hanya 15% yang mau membayar premi penuh. Hasil uji Chi-sguare menunjukkan tidak ada hubungan yang nyata persepsi petani antar kabupaten yang meminta subsidi penuh dari pemerintah. Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah perluya sosialisasi yang lebih mendalam dari pemerintah dan perusahaan asuransi tentang pembayaran premi, biaya tertanggung dan klaim asuransi.Kata kunci: risiko produksi, asuransi pertanian, persepsi petani, AUTP, Chi-square

show abstract

“…Nilai koefisien dari dummy musim adalah sebesar -0,021 yang artinya produksi ayam broiler pada peternak musim kemarau lebih rendah -0,021 persen dibandingkan dengan peternak pada musim hujan dengan asumsi input lainnya dianggap tetap (cateris paribus). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umiliana et al (2016), Apriana (2017) dan Hartoyo (2018). Rata-rata produksi ayam broiler para peternak sampel di Kabupaten Serang pada musim kemarau sebesar 1,36 kilogram pada peternak mitra dan 1,35 kilogram pada peternak mandiri sedangkan pada musim hujan sebesar 1,41 kilogram pada peternak mitra dan 1,31 kilogram pada peternak mandiri.…”

Section: Dummy Musimunclassified

“…Nilai koefisien determinasi pada estimasi fungsi risiko produksi sebesar 0,12 yang menunjukkan bahwa 12 persen keragaman produksi ayam broiler di Kabupaten Serang dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh faktor produksi dalam model, sedangkan 88 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Nilai koefisien determinasi fungsi risiko produksi tersebut relatif kecil dan serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Vinanda (2016), Apriana (2017) dan Hartoyo (2018). Model estimasi fungsi risiko produksi diperoleh melalui beberapa tahap estimasi sehingga nilai koefisien determinasinya cenderung rendah (Walter et al 2004).…”

Section: Analisis Faktor Produksi Yang Memengaruhi Risiko Produksi Ay...unclassified

Pengaruh Kemitraan Terhadap Risiko Produksi Usaha Ternak Ayam Broiler di Kabupaten Serang Provinsi Banten

Akbar

Fariyanti²,

Adhi³

2022

J. Indones. Agribus

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Serang Regency is one of the broiler producing regions in Banten Province. Broiler’s production in Serang Regency faces a high risk of chicken production and mortality. Production risk also has an impact on the breeder’s income and decisions to breed broilers. This research aimed to analyze the risk of the broiler breeder’s production and analyze the effect of partnerships on the risk of broiler breeding in Serang Regency. This research was conducted in Serang Regency, Banten Province. The selection of respondents was done by purposive sampling to collect 64 broiler breeders. The number of samples is divided into 32 partnered breeders and 32 independent breeders. The Just and Pope model is used to analyze production risk. The results of the analysis showed that the production risks faced by partnered breeders are higher than independent breeders. Besides that, partnerships do not have a significant influence to reduce the risk of production of broiler breeding. The results of the analysis showed that the factors of production that are increasing production risk in broiler are vaccines, labor, medicines, husks, dummy partners, and dummy seasons. Factors that are reducing production risk in the business of broiler are feed, heat, and vitamins.

show abstract

Preferensi Risiko Petani Padi di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur

Abstract: Bojonegoro Regency is one of the major sources of food and energy and the 4th largest rice production center in East Java

Cited by 12 publications

References 3 publications

Analisis Produksi dan Risiko Produksi Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara

Analisis Produksi dan Risiko Produksi Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara

Risk Mitigation for Rice Production Through Agricultural Insurance: Farmer’s Perspectives

Pengaruh Kemitraan Terhadap Risiko Produksi Usaha Ternak Ayam Broiler di Kabupaten Serang Provinsi Banten

Contact Info

Product

Resources

About