This research aimed to get empirical evidence about the effect of profitability and good corporate governance as proxied by the proportion of independent board commissioners, number of board commissioners meetings, proportion of audit committee, number of audit committee meetings, managerial ownersip and institutional ownership. The population of this research was companies listed on the Indonesia Stock Exchange in [2016][2017]. The sample of this research was fixed by purposive sampling method so that was found 85 samples. Technique of data analysis was multiple linear regression. The result of research showed that profibility, the proportion of independent board commissioners, proporsion of audit committee, managerial ownership and institutional ownership had significant positive effect on firm value, while commissioners meetings and audit committee meetings had no effect on firm value.
ABSTRAKTujuan penelitian guna mendapatkan bukti empiris, yakni pengaruh profitabilitas dan good corporate governance yang diproksikan oleh (proporsi dewan komisaris independen, jumlah rapat dewan komisaris, proporsi komite audit, jumlah rapat komite audit, kepemilikan manajerial, serta kepemilikan institusional. Penelitian ini mempergunakan populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2016-2017. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 85. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa profitabilitas, proporsi dewan komisaris independen, proporsi komite audit, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan rapat dewan komisaris dan rapat komite audit tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.Kata kunci: Nilai Perusahaan, profitabilitas, komisaris independent, rapat dewan komisaris, komite audit, rapat komite audit, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional
PendahuluanPasar modal pada era globalisasi ini mempunyai peranan penting, dimana pasar modal mempertemukan antara pihak investor (penyedia dana) dan perusahaan (pihak yang membutuhkan dana). Investor dalam berinvestasi membutuhkan informasi atau hal yang harus dipertimbangkan salah satunya adalah kondisi fundamental perusahaan. Fundamental perusahaan merupakan penilaian kinerja keuangan berdasarkan efektif dan efisien perusahaan dalam menggunakan sumberdaya, fundamental yang baik dan kuat akan direspon positif oleh investor karena diharapkan akan meningkatkan profit pada setiap tahunnya, selain itu diharapkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya meningkat sehingga akan meningkat pula nilai perusahaan (Nurhalifah, 2019).Tujuan dari perusahaan selain meningkatkan laba yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan harga yang dibayar oleh investor apabila perusahaan tersebut ingin dijual. Nilai perusahaan dicerminkan oleh harga sahamnya, artinya