Practical application of sea urchin shell flour supplementation as a stimulant moulting in vannamei shrimp

Abstract

The practical application of waste recycling as feed supplement is potentially required by small-scale aquaculturist. Furthermore, some of the flour derived from waste sea urchin shells and in adopted in feed, including Deadema setosum were evaluated to estimate the effect on white shrimp Litopenaeus vannamei moulting. This research required the experimentation of four doses with triplicate supplementation (0, 2, 4, and 6 g 100 g-1 of feed) on shrimps four times daily (12% of body weight) for 35 days test period. The juvenile specimens, characterized by an initial weight of 1.61±0.11 g, were stocked at a density of 12 individuals in a 12 L aquarium. In addition, four compartments were created in each aquarium to facilitate progress observations. The proximate analysis results showed a 53.76±0.27% calcium content in the shell flour, which significantly increased (P0.05) after higher dose supplementation, in the sequential order 18.65±0.13%, 20.04±0.08%, 23.18±0.10%, and 25.04±0.11%. Moreover, the frequency and moulting interval with 4 g doses (16.59%±0.36% day-1 and 5.91±0.18 days-1) were significant (P0.05) and considered the best, compared to 0 g (10.48% ± 0.24% day-1 and 9.97±0.37 days-1), 2 g (13.49%±0.96% day-1 and 8.10±0.29 days-1), and 6 g (13.81%±0.24% day-1 and 7.90±0.06 days-1). In addition, the respective trend pattern for both parameters increased and decreased at 4 g and 6 g, correspondingly. The highest moulting intensity was also obtained with the 4 g doses, at a range of 4 to 6 times, while the lowest (0 g) varied from 3 to 4 times. These sea urchin shell flour was determined to have numerous practical applications as a feed supplement with proven ability to stimulate moulting in vannamei shrimp.Keywords:MoultingCalciumShellSea urchinFeed supplementationVannamei shrimp

Pembelajaran Pembuatan Pakan Mandiri dan Penstimulan Moulting Udang bagi Pembudidaya Tradisional

“…Namun demikian, metode ini memiliki keunggulan karena menghasilkan udang organik dan didukung oleh pengalaman panjang pembudidaya (Jumiati et al, 2023). Untuk itu, perlu sebuah aplikasi yang bersifat praktis bagi pembudidaya tradisional untuk meningkatkan produksinya (Heriansah et al, 2021). Kegiatan pengabdian melalui Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PTTG) ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran pembuatan pakan secara mandiri dan suplementasi penstimulan moulting dari bahan cangkang landak laut kepada pembudidaya tradisional di Kelurahan Talaka dan Kelurahan Bawasalo.…”

“…PTTG ini sangat relevan dengan upaya untuk meningkatkan produksi udang karena moulting merupakan syarat keharusan krustasea untuk tumbuh yang secara fisiologis dapat terjadi secara natural atau dapat distimulasi melalui penambahan mineral tertentu, seperti kalsium (Heriansah et al, 2021). Moulting terjadi secara periodik sepanjang hidup krustasea sebagai bentuk penyesuaian terhadap ukuran daging yang bertambah tetapi ukuran cangkang tidak bertambah (Lemos & Weissman, 2021).…”

“…Stimulasi moulting menggunakan tepung cangkang landak laut pada PTTG ini didasari hasil penelitian kami sebelumnya yang terbukti dapat meningkatkan kinerja moulting udang vaname (kalsium tepung cangkang landak 53,76%). Prinsip stimulasinya adalah bahwa sediaan kalsium yang optimal untuk diserap oleh udang menyebabkan proses kalsifikasi dan pengumpulan kalsium lebih lancar sehingga mempercepat pemisahan cangkang serta lama waktu postmolt dan proses pengerasan cangkang juga menjadi lebih cepat yang pada akhirnya akan mempercepat periode moulting berikutnya (Heriansah et al, 2021).…”