Potential Effects of Alkaloid vindolicine Substances in Tapak Dara Leafs (Catharanthus roseus (L.) G. Don) in Reducing Blood Glucose Levels

Satyarsa, Agung Bagus Sista

doi:10.28932/jmh.v2i4.1057

Cited by 12 publications

(13 citation statements)

References 19 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Alkaloids are the most potent active chemical constituents of C. roseus. More than 400 alkaloids are present in the plant, which used as pharmaceuticals, agrochemicals, flavor and fragrance, ingredients, food additives, and pesticides (Satyarsa, 2019). The alkaloids like active plastidemeric, vinblastine, vincristine, vindesine, vindesine.…”

Section: Antimicrobial Properties Of Methanol Leaf Extract Of C Rosementioning

confidence: 99%

Phytochemical diversity and antimicrobial properties of methanol extract of several cultivars of Catharanthus roseus using GC-MS

et al. 2020

View full text Add to dashboard Cite

Abstract. Samiyarsih S, Fitrianto N, Proklamasiningsih E, Juwarno, Muljowati JS. 2020. Phytochemical diversity and antimicrobial properties of methanol extract of several cultivars of Catharanthus roseus using GC-MS. Biodiversitas 21: 1332-1344. Catharanthus roseus (L.) G is an important medicinal plant to evaluate the possibility of novel pharmaceuticals since most of the bacterial pathogens are developing resistance against antibiotics. This research aimed to determine the phytochemical diversity of methanol extract of eight cultivars of C. roseus and to evaluate for possible antimicrobial (antifungal and antibacterial) activities. It is the first research to compare phytochemicals and antimicrobial potential among C. roseus cultivars. The compound obtained was screened by Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) method. While agar-well disc diffusion method was employed to measure antimicrobial activity against Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Aspergillus flavus and Aspergillus niger. Based on GC-MS analysis, a total of 18 significantly different metabolite compounds. The abundances of phytochemical compounds (18 classes total) in each cultivar were Dark Pink (66%), Pink (50%), Purple Pink (44%), Pale Pink (27%), White (44%), Milky White (50%), Whitish pink (50%) and Pinkish Red (55%). The leaves extracts showed antimicrobial activity with inhibition zones ranging from 6.40-22.00 mm and 3.35-8.20 mm, respectively. The best antimicrobial activity against E. coli, S. aureus, A. flavus, and A. niger with the zone of inhibition 16.10±1.67 mm, 22.00±0.33 mm, 6.05±0.67 mm and 8.20±0.50 mm respectively by Dark Pink cultivar.

show abstract

Section: Antimicrobial Properties Of Methanol Leaf Extract Of C Rosementioning

confidence: 99%

Phytochemical diversity and antimicrobial properties of methanol extract of several cultivars of Catharanthus roseus using GC-MS

et al. 2020

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…34,49 Kolagen yang terdegradasi juga menghambat sintesis kolagen yang baru, disebabkan penurunan tensi mekanik dermal. 40,50 Pembentukan kolagen diregulasi oleh activator protein-1 (AP-1) dan transforming growth factor-β (TGF-β), yang keduanya memiliki fungsi yang berlawanan. TGF-β akan meningkatkan terjadinya sintesis kolagen sedangkan AP-1 akan meningkatkan produksi enzim pendegradasi kolagen, yaitu matrix metalloproteinases (MMPs).…”

Section: Spirulina Platensisunclassified

“…Pada pemaparan UVB, epidermal growth factor receptor (EGFR) akan teraktivasi dan menstimulasi P13 kinase/AKT. 48,50…”

Section: Spirulina Platensisunclassified

Potency of Spirulina platensis Extract as Sunscreen on Ultraviolet B Exposure

Pratama¹,

Hartawan²,

Indriani³

et al. 2020

JMH

View full text Add to dashboard Cite

Radiasi sinar matahari berupa sinar ultraviolet (UV) dapat menembus lapisan ozon dan berpenetrasi ke dalam lapisan kulit. Dampak paparan sinar UVB jangka panjang adalah pigmentasi kulit, penuaan dini, kulit terbakar, dan juga kanker. Pemanfaatan tabir surya alami sedang diteliti lebih lanjut untuk mengurangi efek samping tabir surya dengan bahan kimia. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menelaah lebih lanjut potensi ekstrak Spirulina platensis sebagai tabir surya alami terhadap paparan UVB. Ekstrak Spirulina platensis mengandung antioksidan fikosianin dan fikosianobilin yang berpotensi sebagai tabir surya. Ekstrak Spirulina platensis mampu menurunkan kadar malondialdehid (MDA) setelah paparan sinar UVB, sehingga menekan degradasi seluler, perubahan biokimia dan fungsional, serta menurunkan terjadinya apoptosis sel. Efek lain setelah pemaparan UVB pada sel kulit dengan ekstrak Spirulina platensis adalah terjadi peningkatan viabilitas fibroblast dan deposisi kolagen, yakni dengan menekan terbentuknya MMP serta kandungan tinggi vitamin C dalam ekstrak berperan sebagai konversi prokolagen menjadi kolagen. Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan bahwa ekstrak Spirulina platensis memiliki potensi sebagai agen protektif terhadap paparan sinar UVB. Kata kunci: Ultraviolet B (UVB); Fibroblas; Spirulina platensis; Antioksidan

show abstract

“…Salah satu potensi tanaman lokal yang dapat dipadukan dalam penciptaan produk pangan fungsional yaitu Tapak Dara (Chatarantus roseus L). Di Indonesia, tapak dara dikenal sebagai tanaman obat yang memiliki khasiat kesehatan (Satyarsa, 2019). Tanaman ini mudah tumbuh di halaman rumah, pemanfaatan daun tapak dara sebagai minuman kesehatan dilakukan dengan cara hanya merebus daunnya dengan air.…”

Section: Abstrakunclassified

Pengaruh Lama Penyimpanan Dan Konsentrasi Ekstrak Bunga Tapak Dara Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Karakteristik Kefir

Gurusmatika

2020

JIPHP

View full text Add to dashboard Cite

Tanaman tapak dara diketahui memiliki khasiat kesehatan, karena mengandung beberapa senyawa fenolik dan volatil. Saat ini, pengembangan produk pangan fungsional masih menjadi tren di bidang teknologi pangan. Salah satu produk minuman yang dikenal efek kesehatannya yaitu minuman fermentasi kefir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak tapak dara pada kefir terhadap karakteristik kimia, mikrobiologi dan aktivitas antioksidan. Konsentrasi penambahan ekstrak tapak dara yaitu 0; 3%; 6%; dan 12%, serta lama penyimpanan yaitu 0; 7 hari; dan 14 hari diamati agar diperoleh karakteristik kefir tapak dara terbaik. Hasil penelitian diperoleh analisis kadar abu, total padatan, kadar protein dan kadar lemak dari semua sampel kefir menunjukkan nilai gizi yang sesuai dalam standar Codex nomor 243-2013 Susu fermentasi berperisai. Karakteristik mikrobiologi dari kefir tidak berpengaruh terhadap penambahan tapak dara namun berpengaruh pada lama penyimpanan. Sedangkan aktivitas antioksidan yang diuji dengan metode DPPH menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan semakin meningkat dengan semakin bertambah besar konsentrasi ekstrak tapak dara yang di tambahkan. Karakteristik dari sampel kefir dengan penambahan ekstrak tapak dara 12% dan penyimpanan selama 7 hari mengandung kadar abu 6,90%, total padatan 11,12%, kadar protein 4,70%, kadar lemak 4,52%, total BAL 9,07 log cfu/ml, total khamir 6,71 log cfu/ml, total asam 0,59%, kadar alkohol 0,51% dan aktivitas antioksidan 77,9%.

show abstract

Potential Effects of Alkaloid vindolicine Substances in Tapak Dara Leafs (Catharanthus roseus (L.) G. Don) in Reducing Blood Glucose Levels

Cited by 12 publications

References 19 publications

Phytochemical diversity and antimicrobial properties of methanol extract of several cultivars of Catharanthus roseus using GC-MS

Phytochemical diversity and antimicrobial properties of methanol extract of several cultivars of Catharanthus roseus using GC-MS

Potency of Spirulina platensis Extract as Sunscreen on Ultraviolet B Exposure

Pengaruh Lama Penyimpanan Dan Konsentrasi Ekstrak Bunga Tapak Dara Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Karakteristik Kefir

Contact Info

Product

Resources

About