Potensi Limbah Kulit Biji Kopi dan Pemanfaatannya sebagai Produk Sabun Cair yang memiliki Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri

Abstract

Numerous coffee plantation workers are members of the Neglasari village farmer group, located in Sukawangi village, Bogor district. The problem frequently raised is coffee bean residue, which is typically discarded and provides an idea for the group to consider using it. This issue can be remedied by providing knowledge and direction regarding possible coffee bean husk residues. According to earlier studies, coffee bean skin includes polyphenols with potential antibacterial and antioxidant properties, allowing it to be formulated into skin-safe liquid soap solutions. Participants are productive-age men and female farmers with a constant motivation for entrepreneurship. Participants were provided with a direct explanation of the possibilities of coffee bean husk residue, followed by a short training on manufacturing liquid soap. Comparing the outcomes of the pre-test and post-test provided to participants is an indication of the activity's efficacy. Based on the collected results, it can conclude that the participant's comprehension of the presented material increased significantly (p < 0.05). It anticipated that the outcomes of this product development education and training would enable Farmer Group members to become home-based entrepreneurs.

FORMULASI DAN PENETAPAN KADAR FENOL PADA SEDIAAN SERBUK INSTAN BIJI COKLAT (Theobroma cacao L.) DAN BUAH KURMA (Phoenix dactylifera L.) SEBAGAI MINUMAN ANTIOKSIDAN

“…Selanjutnya dilakukan uji organoleptik dilakukan dengan mengamati bau, warna, dan rasa. Hasil pengujian yang didapatkan pada serbuk instan biji coklat dan buah kurma sebagai berikut : Rasa pahit yang dihasilkan berasal senyawa fenol pada biji coklat seperti pada penelitian (Nursal et al, 2022), sedangkan rasa manis yang dihasilkan diperoleh dari penambahan gula pada pembuatan serbuk instan, serta kurma yang mengandung komponen penyusun buah yang sebagian besar merupakan gula pereduksi (Arini, 2015).…”

Inovasi Pembuatan Pupuk Berbasis Limbah Kayu dan Manajemen Usaha di Kelurahan Oesapa

“…Limbah yang dihasilkan dalam suatu proses produksi produk telah menjadi persoalan yang dapat diatasi melalui penciptaan produk baru berbahan dasar limbah produk tertentu. Nursal et al (2022) melaporkan bahwa limbah biji kopi dapat diolah menjadi produk sabun cair yang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Mereka menunjukkan bahwa melalui pemberian edukasi dan penyuluhan mengenai potensi yang dapat dikembangkan dari limbah kulit biji kopi, maka dapat menambah wawasan berpikir masyarakat berkaitan dengan peluang penciptaan produk baru berbahan dasar limbah suatu produk.…”

“…Permasalahan yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha bagi masyarakat adalah adanya limbah kayu yang tidak dipergunakan oleh industri Meubel. Permasalahan terkait limbah suatu produk ditemukan juga dalam produksi kopi yang menimbulkan limbah kulit kopi, yang kemudian dijadikan sebagai peluang menciptakan produk sabun cair yang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri (Nursal et al, 2022). Feses sebagai limbah yang dihasilkan usaha peternakan juga menjadi permasalahan yang ditemukan karena tidak dimanfaatkan lebih lanjut melalui pengolahan limbah, sehingga melalui penerapan teknologi tepat guna secara terpadu maka limbah feses berhasil diubah menjadi pupuk kompos yang memberikan manfaat sebagai pupuk organik pada tanaman (Abadi et al, 2022;Bain et al, 2021;Saili et al, 2020).…”

“…Potensi limbah pertanian, peternakan atau limbah industri sebagai pengganti pupuk kimia perlu dikembangkan dengan menerapkan teknologi tepat guna yang mampu mengubah limbah menjadi produk pupuk organik (Abadi et al, 2022;Bain et al, 2021;Saili et al, 2020). Selain pupuk organik, limbah pertanian seperti kulit kopi juga dapat dirubah menjadi produk sabun cair yang bernilai ekonomi lebih tinggi (Nursal et al, 2022).…”

Mengembangkan Bisnis Kopi Berbasis Nilai Ergo-Ikonik

“…Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk Mengembangan Bisnis Kopi berbasis nilai Ergo-Ikonik. Harapannya mitra kegiatan ini yaitu KOPI 1612 dapat memanfaatkan seluruh unsur dari pohon kopi, mulai dari biji hingga akar temasuk juga ampas kopinya (Nursal et al, 2022;Puryantoro et al, 2022).…”