2016
DOI: 10.5994/jei.6.1.21
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Potensi Insektisida Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap Hama Kubis Crocidolomia pavonana (F.) (Lepidoptera: Crambidae)

Abstract: The research was conducted at Laboratory of Insect Physiology and Toxicology of Plant Protection Department of Bogor Agricultural University from May to July 2008. Leaves, twigs, barks, and roots of Eurycoma longifolia (Pasak bumi) were extracted with hexane, ethyl acetate, and methanol solvens. The extraction was used single method and level method. Insecticidal activity of each extract has been examined in laboratory to major cabbage pests Crocidolomia pavonana using leaf residual method. Methanol ro… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
2
2

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(1 citation statement)
references
References 1 publication
(1 reference statement)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kemampuan ekstrak pasak bumi dalam menghambat pertumbuhan diameter koloni jamur patogen C. gloeosporioides disebabkan adanya senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam bahan tersebut pada konsentrasi 15% dan 20% lebih banyak dari pada tumbuhan obat lokal lainnya yang memiliki senyawa metabolit sekunder yang sama, sedangkan pada konsentrasi 5% dan 10% tidak mampu menekan pertumbuhan diameter koloni jamur C. gloeosporioides karena konsentrasi yang digunakan terlalu rendah. Lina et al (2009) menyatakan bahwa tumbuhan pasak bumi mengandung senyawa turunan alkaloid, saponin, tannin, dan kuasinoid. Alkaloid mempunyai aktivitas anti jamur terhadap jamur patogen dengan cara menyisip diantara dinding sel jamur, sehingga pertumbuhan jamur akan terganggu.…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Kemampuan ekstrak pasak bumi dalam menghambat pertumbuhan diameter koloni jamur patogen C. gloeosporioides disebabkan adanya senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam bahan tersebut pada konsentrasi 15% dan 20% lebih banyak dari pada tumbuhan obat lokal lainnya yang memiliki senyawa metabolit sekunder yang sama, sedangkan pada konsentrasi 5% dan 10% tidak mampu menekan pertumbuhan diameter koloni jamur C. gloeosporioides karena konsentrasi yang digunakan terlalu rendah. Lina et al (2009) menyatakan bahwa tumbuhan pasak bumi mengandung senyawa turunan alkaloid, saponin, tannin, dan kuasinoid. Alkaloid mempunyai aktivitas anti jamur terhadap jamur patogen dengan cara menyisip diantara dinding sel jamur, sehingga pertumbuhan jamur akan terganggu.…”
Section: Metode Penelitianunclassified