2019
DOI: 10.35990/mk.v2n2.p123-134
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

POTENSI HAMBAT EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Enterococcus faecalis

Abstract: Kegagalan perawatan saluran akar dapat disebabkan oleh kegagalan dalam mengeliminasi bakteri fakultatif anaerob, Enterococcus faecalis. Chlorhexidine (CHX) 2% merupakan cairan desinfekstan yang biasa digunakan pada irigasi saluran akar. Bahan alami yang bersifat antibakteri dapat diperoleh dari ekstrak kulit buah manggis (Garciana mangostana L.) karena bahan alami ini mengandung senyawa antioksidan flavonoid, tanin, dan xanton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan fitokimia dan menguji… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ekstrak kulit buah delima merah konsentrasi 75% lebih efektif dibandingkan kontrol positif dan dapat dijadikan alternatif antibakteri alami. Hal ini sejalan dengan penelitian Endrowahyudi et al 44 yang menggunakan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap bakteri Enterococcus faecalis yang menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis berpotensi sebagai antibakteri dan lebih efektif dibandingkan kontrol positif karena terdapat kandungan flavonoid yang mampu menghambat fungsi membran sel dan menghambat pertumbuhan bakteri.…”
Section: Bahasanunclassified
“…Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ekstrak kulit buah delima merah konsentrasi 75% lebih efektif dibandingkan kontrol positif dan dapat dijadikan alternatif antibakteri alami. Hal ini sejalan dengan penelitian Endrowahyudi et al 44 yang menggunakan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap bakteri Enterococcus faecalis yang menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis berpotensi sebagai antibakteri dan lebih efektif dibandingkan kontrol positif karena terdapat kandungan flavonoid yang mampu menghambat fungsi membran sel dan menghambat pertumbuhan bakteri.…”
Section: Bahasanunclassified
“…Pengujian ini yang biasa dilakukan yaitu pada senyawa terpenoid, fenol, dan senyawa nitrogen, contoh senyawa fenol yaitu flavonoid, polifenol, kuinon, dan tanin. Skrining fitokimia bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam simplisia, yang berkaitan dengan khasiat dan aktivitas farmakologinya [17]. Skrining fitokimia dapat dilakukan secara kualitatif, semi kuantitatif atau kuantitatif tergantung tujuan yang diinginkan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified