Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lebih mendalam terkait alternative tourism yang menjawab kejenuhan dari mass Tourisms atau pariwisata konvensional. Kejenuhan tersebut menjadi potensi pilihan kedua atau sebagai destinasi alternatif di Kabupaten Buleleng. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis implementasi pariwisata pesisir sebagai pariwisata alternatif, dan dampak penerapan pariwisata alternatif di Desa Temukus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik survey dan observasi partisipatif dengan wawancara mendalam dengan informan kunci, serta menggunakan studi literatur. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan hasil wawancara dengan responden. Akurasi data berdasarakan teknik triangulasi dengan proses verifikasi dan konfirmasi hasil observasi, wawancara, dan berdasarkan konsep serta teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kegiatan pariwisata di Desa temukus secara konseptual sudah termasuk pariwisata alternatif, yaitu dengan jumlah wisatawan minat khusus (kategori kecil), menekankan pada keberlanjutan (budidaya terumbu karang, pengolahan sampah), interaksi host and quest sangat besar. Dampak negatif potensial dari penerapan pariwisata alternative di wilayah pesisir diantaranya adalah wilayah yang rentan kerusakan, kontribusi ekonomi yang sangat dipengaruhi sedikitnya wisatawan, dan rentan terjadi perubahan idealime pariwisata berkelanjutan dari pengelola wisata. Hal ini menjadi karakteriktif dari pariwisata alternatif. Penelitian ini menguraikan sisi lain pariwisata alternatif yang menjadi soolusi dari dampak negatif dari pariwisata konvensional juga tidak luput dari kelemahan. Kelemahan tersebut berdasarkan hasil kajian dari penerapan yang telah dilakukan yang disebut dampak negatif potensial.