2016
DOI: 10.21082/fae.v32n1.2014.19-41
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Politik Pangan Berbasis Industri Tepung Komposit

Abstract: Total Indonesian population of 250 million people leads to some crucial problems in provision and management of staple food. Main sources of staple food are cereal, mainly rice. Another important source of carbohydrate is imported wheat flour and it discourages national food security. Meanwhile, as a tropical country, Indonesia has many sources of carbohydrates (food crops) such as tuber crops (cassava, sweet potatoes), cereals (corn), and palm (sago) potentially replace partially or entirely the consumption o… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 11 publications
(11 reference statements)
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Penelitian ini dilakukan dengan tiga formulasi perlakuan dan satu formulasi Kontrol dengan perbandingan tepung terigu dan tepung campuran seperti T1 (20%;80%), T2 (50%:50%), T3 (80%:20%), T0 (100%:0%). 7 Variasi dalam penambahan tepung campuran sebagai pengganti sebagian tepung terigu diambil untuk melihat kandungan zat gizi tertentu sebagai target peningkatan kandungan zat gizi protein dan zat besi dalam produk. Perbandingan tepung campuran yang digunakan yaitu 10% tepung kelor, 20% tepung kedelai, 20% tepung ikan kembung dan 50% tepung ubi jalar ungu.…”
Section: Metodeunclassified
“…Penelitian ini dilakukan dengan tiga formulasi perlakuan dan satu formulasi Kontrol dengan perbandingan tepung terigu dan tepung campuran seperti T1 (20%;80%), T2 (50%:50%), T3 (80%:20%), T0 (100%:0%). 7 Variasi dalam penambahan tepung campuran sebagai pengganti sebagian tepung terigu diambil untuk melihat kandungan zat gizi tertentu sebagai target peningkatan kandungan zat gizi protein dan zat besi dalam produk. Perbandingan tepung campuran yang digunakan yaitu 10% tepung kelor, 20% tepung kedelai, 20% tepung ikan kembung dan 50% tepung ubi jalar ungu.…”
Section: Metodeunclassified
“…Kandungan nutrisi dari produk olahan kedelai dibutuhkan sebagai pelengkap protein nabati dan memiliki kandungan kalsium yang setara dengan susu sapi (Kementerian Pertanian, 2018). Sementara itu, pada kegiatan industri, manfaat kedelai dapat dikategorikan berdasarkan pengolahannya yaitu pengolahan kering, perebusan dan pengolahan basah (Bantacut, 2017). Melalui pengolahan kering dapat dihasilkan produk turunan kedelai berupa pakan, tepung dan minyak.…”
Section: Komoditi Kedelaiunclassified
“…Hal ini karena sagu adalah pangan tambahan yang dikonsumsi tidak rutin. Meskipun, dalam politik pangan nasional, sagu masih menempati posisi yang penting (Bantacut & Saptana, 2014) (Suratiyah, 2015) serta menghasilkan dengan cepat..…”
Section: Faktor Kebutuhan Panganunclassified