Pola Bimbingan Penyuluhan Remaja dalam Menangani Fenomena Bermain Layang-layang Beresiko (Studi Kasus di Jalan Lintas Selatan Srigading Sanden Bantul Yogyakarta)

Abstract

Masa remaja ialah masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa, dimana di masa tersebut tumbuh kepekaan rasa ingin tahu yang teramat besar,pertumbuhan dan perkembangan hormonal pada usia remaja mengakibatkan mereka menggemari berbagai aktivitas tidak terkecuali kegiatan yang bernilai negative seperti trend bermain layang-layang berresiko yang semakin marak terjadi di jalur lintas selatan, walaupun suasana panas sekalipun tidak menyurutkan langkah para remaja yang baru menggandrungi permain tersebut hingga resiko dan bahaya tidak mereka indahkan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana bimbingan penyuluhan remaja dalam menangani kasus bermain layang-layang beresiko di jalan lintas selatan. Metode penelitian yang peneliti gunakan ialah jenis penelitian kulitatif dengan pendekatan studi kasus dimana peneliti ingin menggali lebih dalam informasi terkait fenomena bermain layang-layang beresiko dan upaya penanggulangan melalui bimbingan penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan bermain layang-layang beresiko dilakukan para remaja untuk mengisi kekosongan waktu, mereka bosan dirumah dan ingin mencari aktifitas baru, pola bimbingan penyuluhan pada remaja dilakukan dengan melibatkan para tokoh masyarakat yakni kepala Dusun dan RT setempat dalam memberikan pemahaman kepada para remaja dibantu LIMAS terkait bahaya bermain layang-layang beresiko apalagi jika angin kencang, ketika akan turun hujan karena bersiko tersambar petir dan ukuran layang-layang super besar akan berbahya karena dapat menyeret seseorang yang memainkan hingga menyebabkan terjatuh dan mengalami patah tulang, belum lagi jika layang-layang nyangkut ditiang listrik resikonya semakin fatal. Melalui bimbingan penyuluhan yang dilakukan secara berkelompok diharapkan para remaja mempunyai kesadaran untuk selalu mematuhi apa yang dinasehatkan sehingga mereka dapat bermain dengan aman serta tidak membahyakan diri maupun orang lain. Kata kunci : Bimbingan Penyuluhan, bermain layang-layang beresiko, remaja