Pilkada DKI Jakarta 2017 : Dinamika Politik Identitas di Indonesia

Abstract

Regional Election in one of implementation of people sovereignty that carried out directly, publicly, freely, confidentially, honestly and fairly. But regional election is often colored by identity politics in achieving pragmatic goals such as in the DKI Jakarta Election 2017. This study using a qualitative approach which is a contextual research that seeks to emphasize the meaning of a phenomenon of human behavior interactions in certain situations. This paper aims to find out about the 2017 DKI Jakarta regional election : the political identity dynamics in Indonesia. The results of this study are expected to provide input to relevant stakeholders to prevent the spread of identity politics in Indonesia

Gen-Z Local Wisdom Campaign Agenda in the Framework of Counter Hegemony, Digital Hegemony, Cultural Hegemony

“…The weapon or tool to counteract this foreign hegemony is through local culture/local wisdom/local wisdom. Strengthening local wisdom is considered increasingly relevant as the use of identity politics in several regions is increasingly widespread, which is inserted in the form of ethnic and religious primordialism in an irresponsible manner (Lestari, 2019).…”

“…In this condition of Gen Z intensity in the increasingly massive digital world, there is also the potential for foreign hegemony to enter Gen Z. This research was conducted in Indonesia, the place where the tendency for the development of foreign hegemonic values to increase intolerance and radicalism is also increasingly worrying (Lestari, 2019). In fact, Gen Z as the next generation of the nation should have a sense of love for the motherland, as well as being important agents to uphold the noble values of the Indonesian nation.…”

Analisis Bibliometrika Politik Identitas Anies Baswedan Pada Studi Media Komunikasi

“…Disinilah polemik itu terjadi pasalnya kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta diwarnai dengan persinggungan dan gesekan Suku Agama Ras dan Golongan (SARA) melihat persaingan Anies dengan Basuki Tjahja Purnama atau akrab disapa Ahok yang identik dengan calon Gubernur dari ras Tionghoa dan beragama Kristen. Sedangkan Anies Baswedan yang identik dengan calon Gubernur keturunan Arab dan beragama Islam yang kemudian dipersaingkan bukan hanya sebatas politik untuk meraih kekuasaan kursi sebagai Gubernur DKI Jakarta saja, namun juga mempersaingkan identitas agama dan ras (Lestari, 2019). Sehingga disinilah kemudian persaingan politik ini kemudian terstereotipkan dengan persaingan kursi Gubernur dengan Politik identitas.…”

Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Studi Kasus Pada Tahun Politik 2018)

“…Masyarakat secara aktif memeriksa dan menilai kinerja pemerintahan saat ini selama masa kampanye, terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Laporan kinerja keuangan pemerintah menjadi salah satu sumber pengetahuan penting yang digunakan pemilih untuk menilai kapasitas kandidat dalam mengawasi keuangan negara dan melayani tuntutan masyarakat (Lestari, 2019).…”

“…Selain itu, penelitian dari Nur dan Rakhman (2019) meneliti pada konteks PDRB sektor ekonomi DKI Jakarta, fokusnya pada sektor perdagangan ekonomi Jakarta. Penelitian sebelumnya terkait politik dilakukan oleh Lestari (2019) yang fokus meneliti pada konteks pilkada, politik dan dinamikanya. Bagaimana situasi gejolak politik yang terjadi serta stigma yang muncul akan pertanggungjawaban kinerja sebagai kepala daerah.…”