Telah dilakukan penelitian standardisasi secara absolut radionuklida 129I menggunakan sistem koinsidensi γ(NaI) – γ(NaI) dengan metode perunut. Radionuklida 129I memancarkan radiasi foton yang tidak serempak atau peluruhan bukan cascade, sehingga pengukuran aktivitas menggunakan metode koinsidensi memerlukan radionuklida lain sebagai perunut. 125I digunakan sebagai perunut karena peluruhannya serempak dan mempunyai kesamaan sifat kimia serta kesesuaian daerah energi foton yaitu pada 27 – 40 keV. Sumber 125I dan 129I dalam bentuk cairan Kalium Iodida (KI) dalam H20, masing-masing dipreparasi sendiri-sendiri menjadi cuplikan sumber bentuk titik padat dalam bentuk AgI dengan menambahkan AgNO3. Berat cuplikan ditentukan secara gravimetri, berat masing-masing berkisar antara 10 - 30 mg setiap cuplikan. Tahap pertama dilakukan penentuan aktivitas perunut, menggunakan sistem koinsidensi γ(NaI) – γ(NaI). Pengukuran dilakukan pada daerah puncak energi gamma tunggal 13 – 42 keV (single peak). Tahap kedua dilakukan pengukuran sumber campuran 129I dan 125I (sandwiched), menggunakan peralatan dan seting yang sama dengan kondisi pengukuran aktivitas perunut. Hasil pengukuran aktivitas 129I menggunakan perunut 125I, diperoleh aktivitas sebesar 998,56 ± 1,01% Bq/gr dengan waktu acuan 1 agustus 2012. Nilai aktivitas 129I tersebut bersesuaian dengan hasil pengukuran aktivitas PTB – Jerman menggunakan kamar pengionan-4πγ, dengan perbedaan 0,14%.