Deterjen tanah merupakan alternatif baru yang digunakan untuk membersihkan benda yang terkena air liur anjing. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh komposisi surfaktan Sodium Lauryl Eter Sulfat (SLES) terhadap karakteristik deterjen kaolin dalam menonaktifkan mikroorganisme air liur anjing. Deterjen kaolin dibuat dengan variasi surfaktan SLES 12%, 16% dan 20%. Produk yang dihasilkan dievaluasi dengan uji organoleptis, analisis pH, tegangan permukaan, dan stabilitas busa serta diuji kemampuan antibakterinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi surfaktan SLES berpengaruh signifikan terhadap teganan permukaan dan stabilitas busa, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap analisis pH dan uji organoleptis. Analisis stabilitas busa menghasilkan kondisi optimum pada surfaktan 16% sebesar 70.50% dan tegangan permukan surfaktan 20% sebesar 0,0105 N/m. Deterjen kaolin yang dihasilkan dengan komposisi surfaktan 20% memiliki aktivitas antibakteri yang optimum terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Enterococcus faecalis masing-masing sebesar 17.33 mm dan 15 mm, namun tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli.Kata kunci: bakteri, deterjen kaolin, surfaktan SLES.