Batu kuarsit dan Batu gamping wilayah pesisir Kab. Pati dan Kab. Blora belum termanfaatkan optimal sebagai agregat kasar [23]. Diteliti sifat fisik agregat kasar serta komposisi kimia, untuk kemudian digunakan dalam mendapatkan karakteristik beton agregat kasar kuarsit dan batu gamping. Pengujian 18 (delapan belas) silinder beton QS 70%:30% LS pada kondisi perawatan terendam air suhu 20°C untuk kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas dilaksanakan. Dievaluasi komposisi kimia CaO agregat kasar dan hubungannya dengan kuat tekan beton. Pengujian Lost in Compressive Strength dilakukan atas 6 silinder beton dalam lingkungan ASR 80°C. Penggantian 30% agregat kasar kuarsit (QS) dengan batu gamping (LS) menunjukkan hasil kuat tekan 19.69 MPa dan 29.85 MPa untuk w/c rasio 0.61 dan 0.47 secara berurutan. komposisi kimia CaO (Calcium Oxide) QS dan LS dengan nilai 49.293% dan 54.462%, adapun kandungan SiO2 diperoleh 2.874% dan 1.517% untuk QS dan LS secara berurutan. Terdapat hubungan negatif lemah antara kandungan CaO agregat kasar terhadap kuat tekan beton dan density beton. Terjadi kehilangan kuat tekan (LICS) sebesar -4.7% pada beton w/c 0.61 dan 13.7% untuk beton w/c 0.47, mengindikasikan terdapat peningkatan kuat tekan 4.7% untuk beton w/c rasio 0.61 dan terjadi penurunan kuat tekan 13.7% untuk beton w/c rasio 0.47 pada umur 28 hari lingkungan ASR.