PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt) SEBAGAI RESPON TERHADAP PUPUK ORGANIK CAIR DAUN LAMTORO

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan interaksi terbaik konsentrasi dan interval pemberian POC daun lamtoro bagi pertumbuhan dan produksi jagung manis. Percobaan telah dilakukan di lahan kering ultisol Kelurahan Ampang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, dengan ketinggian tempat ±10 mdpl yang berlangsung pada bulan Oktober 2020 sampai Februari 2021. Rancangan perlakuan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama kosentrasi POC daun lamtoro dengan 4 taraf, yaitu 0, 50, 100, dan 150 ml/L. Faktor kedua adalah interval waktu pemberian POC daun lamtoro dengan 3 taraf, yaitu 1x5 hari, 1x10 hari, dan 1x15 hari. Perlakuan ditempatkan pada RAK dengan 3 ulangan, sedangkan data dianalisis dengan sidik ragam dan uji DNMRT pada taraf 5% dan 1%. Hasil percobaan diperoleh interaksi konsentrasi dan interval waktu pemberian POC daun lamtoro tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi jagung manis kecuali pada parameter ILD. Faktor interval waktu pemberian POC daun lamtoro tidak berpengaruh terhadap semua komponen pertumbuhan dan hasil jagung manis, sedangkan faktor konsentrasi POC daun lamtoro berpengaruh nyata pada semua para meter pertumbuhan dan hasil jagung manis. Secara umum pemberian POC daun lamtoro dapat meningkatkan komponen pertumbuhan dan hasil jagung manis, Produksi pipilan segar tertinggi diperoleh pada kosentrasi POC daun lamtoro 150 ml/L yaitu 5.39 t/ha.

Utilization of Azolla Pinnata as Compost Fertilizer on the Growth and Production of Sweet Corn (Zea mays sacchara L.)

“…Dalam upaya peningkatan produksi jagung manis diperlukan teknologi budidaya yang tepat dan memadai sehingga produktivitas hasil ditingkatkan. Menurut Taufik et al, (2022) upaya yang ditempu oleh petani jagung manis di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jangung manis adalah melalui teknologi pemupukan. Pemupukan pada tanaman jagung manis yang biasa dilakukan petani di Indonesia adalah pupuk anorganik karena dianggap lebih praktis dan mudah untuk memperolehnya.…”

“…Untuk menghasilkan glukosa sebagai sumber makanan bagi tanaman. Hal ini sesuai pernyataan Taufik et al, (2022), bahwa meningkatnya berat tongkol jagung manis dipengaruhi oleh efektivitas hasil fotosintesis. Hasil fotosintat (asimilat) berupa glukosa dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membentuk karbohidrat, protein dan lemak serta berbagai senyawa organik lainnya untuk kemudian di tampung pada bagian penyimpanan buah dan biji sehingga pada akhirnya menambah bobot tongkol Selain unsur N, unsur P dibutuhkan sebagai bahan mentah untuk pembentukkan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan serta mempercepat masa pembungaan, pemasakan biji, dan buah, sedangkan unsur K dibutuhkan untuk mensinteis protein dan karbohidrat, merperkokoh tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur (Kurniawati et al,2021).…”