2021
DOI: 10.1155/2021/5586120
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Personal Credit Default Discrimination Model Based on Super Learner Ensemble

Abstract: Assessing the default of customers is an essential basis for personal credit issuance. This paper considers developing a personal credit default discrimination model based on Super Learner heterogeneous ensemble to improve the accuracy and robustness of default discrimination. First, we select six kinds of single classifiers such as logistic regression, SVM, and three kinds of homogeneous ensemble classifiers such as random forest to build a base classifier candidate library for Super Learner. Then, we use the… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(2 citation statements)
references
References 53 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Akan tetapi, terdapat algoritme stacking yang lebih mutakhir daripada Stacked Generalization, yaitu Super Learner yang mengombinasikan pembelajar dasar dengan dibobotkan secara optimal terhadap fungsi kerugian (loss function) atau fungsi obyektif tertentu. Dalam beberapa penelitian pada domain lain, telah ditunjukkan bahwa Super Learner menghasilkan prediksi dengan keakuratan yang lebih baik daripada model Stacked Generalization [8][9]. Oleh sebab itu, penelitian ini membangun model prediksi dropout menggunakan algoritme Super Learner yang terdiri atas pembelajar dasar berupa LogReg, KNN, SVM, NB, RF, dan Extreme Gradient Boosting (XGBoost).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Akan tetapi, terdapat algoritme stacking yang lebih mutakhir daripada Stacked Generalization, yaitu Super Learner yang mengombinasikan pembelajar dasar dengan dibobotkan secara optimal terhadap fungsi kerugian (loss function) atau fungsi obyektif tertentu. Dalam beberapa penelitian pada domain lain, telah ditunjukkan bahwa Super Learner menghasilkan prediksi dengan keakuratan yang lebih baik daripada model Stacked Generalization [8][9]. Oleh sebab itu, penelitian ini membangun model prediksi dropout menggunakan algoritme Super Learner yang terdiri atas pembelajar dasar berupa LogReg, KNN, SVM, NB, RF, dan Extreme Gradient Boosting (XGBoost).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terakhir, evaluasi Super Learner dilakukan dengan melatih kembali masing-masing pembelajar dasar terhadap keseluruhan data latih, lalu pembelajar dasar perlu memprediksi data latih ataupun data uji, dan prediksi-prediksi tersebut dikombinasikan menggunakan meta-learner yang telah dioptimalkan [9],13].…”
Section: A Stacking Super Learnerunclassified