Persepsi Stigmatisasi Dan Intensi Pencarian Bantuan Kesehatan Mental Pada Mahasiswa S1

Abstract

Penelitian-penelitian terdahulu menyatakan terdapat proporsi mahasiswa S1 di Indonesia yang mengalami masalah kesehatan mental. Beberapa studi sebelumnya juga memperlihatkan hanya sebagian kecil mahasiswa dengan masalah tersebut yang mencari dan mendapatkan bantuan. Hasil survei daring awal pada mahasiswa S1 menunjukkan hambatan urutan pertama dalam mencari bantuan adalah rasa takut atas judgement dan pandangan negatif dari lingkungan sosial yang dijelaskan dengan konsep persepsi stigmatisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah persepsi stigmatisasi berhubungan dengan intensi pencarian bantuan kesehatan mental pada mahasiswa S1. Penelitian ini adalah studi cross-sectional yang melibatkan 480 mahasiswa S1 di kota Bandung yang direkrut secara daring dengan menyebarkan tautan survei melalui media sosial. Perception of Stigmatization by Others for Seeking Help (PSOSH) digunakan untuk mengukur persepsi stigmatisasi dan intensi pencarian bantuan diukur menggunakan Mental Help Seeking Intention Scale (MHSIS). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan korelasional. Sebanyak 64.8% mahasiswa memiliki derajat persepsi stigmatisasi yang besar sementara 54.8% menunjukkan tingkat intensi pencarian bantuan kesehatan mental yang tinggi. Hasil uji korelasi menghasilkan tidak terdapat hubungan signifikan antara persepsi stigmatisasi dan intensi pencarian bantuan kesehatan mental, r (478) = .053, p > .05. Berdasarkan hasil dari analisis data dapat disimpulkan bahwa persepsi stigmatisasi tidak berhubungan dengan intensi pencarian bantuan kesehatan mental pada sampel mahasiswa S1 di kota Bandung.

Perilaku Mencari Bantuan Ditinjau Dari Tingkat Literasi Kesehatan Mental Dan Persepsi Terhadap Stigma Masyarakat Pada Mahasiswa

“…Mengetahui kapan waktu yang tepat dalam mencari bantuan atas permasalahan yang dialami adalah suatu hal yang penting bagi mahasiswa untuk menumbuhkan rasa kesadaran bahwa dirinya memang harus mencari bantuan agar permasalahan dapat terselesaikan (Rasyida, 2019). Namun pada mayoritas mahasiswa yang memiliki permasalahan pada kesehatan mentalnya memutuskan untuk tidak mencari bantuan ataupun tidak mendapatkan bantuan yang dibutuhkannya (Shabrina et al, 2021).…”

“…Pada beberapa penelitian yang dilakukan di luar negeri ditemukan beberapa hambatan dalam mencari bantuan pada mahasiswa, seperti sulitnya mengidentifikasi gejala pada permasalahan kesehatan mental dan kecenderungan dalam mengandalkan diri sendiri ketika menghadapi suatu masalah (Shabrina et al, 2021). Vidourek, King, Nabors, & Merianos (2014) dalam penelitian yang dilakukan mengatakan bahwa rasa malu, penolakan terkait pemilikan masalah, dan ketakutan jika di cap gila merupakan hambatan utama yang dirasakan oleh mahasiswa (Rasyida, 2019).…”

“…Selanjutnya penelitian lain menyebutkan bahwa literasi kesehatan mental memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku mencari bantuan, penelitian tersebut dilakukan pada mahasiswa di Indonesia yang memiliki tingkat literasi kesehatan mental yang lebih tinggi sehingga memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan pencarian bantuan atas permasalahan yang dimilikinya (Idham et al, 2019). Selanjutnya penelitian hubungan antara persepsi terhadap stigma masyarakat terhadap perilaku mencari bantuan yang dilakukan kepada mahasiswa S1 di Bandung ditemukan hasil bahwa diantara kedua hal tersebut tidak ditemukannya hubungan sehingga peneliti menyimpulkan bahwa meskipun persepsi terhadap stigma masyarakat yang dimiliki oleh mahasiswa rendah namun apabila individu belum memiliki kesiapan untuk melakukan pencarian bantuan terkait permasalahan mentalnya maka hal tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan (Shabrina et al, 2021). Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Topkaya (2017) dimana pada mahasiswa Turki tidak ditemukan adanya hubungan antara persepsi terhadap stigma masyarakat dengan perilaku mencari bantuan.…”

Communication Pattern "Omahjiwa" Community Counselor in Helping Counselee Who have Anxiety Disorder

“…Unfortunately, no one can tell current problem about what they feel because a number of individual's reasons. This is probably will make it worse one's mental health because hid the problem won't easy healed with itself (Shabrina et al, 2021). Reported from Alodokter.com "To hide some emotion could cause bad for someone in between that is weakening system immunity body someone, caused excessive anxiety and cause impact negative on the physical (pain) head, trouble breathing, nausea and vomiting), resulting in depression and in this phase usually emotion negative will changed become empty, break up hope, or even feeling to end live ".…”