Persepsi Perawat Tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Neonatal Di Pedalaman Papua

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan neonatal di pedalaman Papua melalui pengalaman dan persepsi perawat-perawat yang bertugas di daerah-daerah di Papua. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengkaji pengalaman dan persepsi perawat-perawat kesehatan tentang faktor-faktor yang berhungan dengan pelayanan kesehatan pada neonatal di Papua. Informan dalam penelitian ini merupakan 6 perawat yang bekerja di berbagai daerah di pedalaman Papua dan di tentukan secara purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode interview kemudian data penelitian ini ditranskrip dan dianalisis dengan menggunakan tematik analisis. Penelitian ini mengidentifikasi lima tema yang muncul dari informasi yang diperoleh dari partisipan yaitu, hambatan geografis, faktor sosial budaya, faktor ekonomi atau kemiskinan, faktor keamanan kerja, dan kurangnya fasilitas dan petugas kesehatan. Kerja sama lintas sektoral antara pemerintah nasional, provinsi, kabupaten, dan daerah dalam menyediakan infrastruktur, pendekatan pelayanan kesehatan dengan mengadopsi budaya lokal, pemberian bantuan dana untuk mengakses pusat kesehatan, distribusi tenaga dan fasilitas kesehatan yang memadai serta memastikan keamanan petugas kesehatan sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan ibu agar angka kematian bayi dapat di turunkan secara signifikan. Perlunya manajemen layanan kesehatan bekerja bersama dengan anggota masyarakat seperti pemimpin suku setempat, dukun dan keluarga di perencanaan kesehatan, untuk menciptakan pelayanan perawatan kesehatan khususnya ibu dan neonatal yang dapat diakses dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, peningkatan infrastruktur jalan dan transportasi, fasilitas listrik dan air bersih dan pembangunan pusat kesehatan masyarakat di setiap desa di pedalaman.

The Strategy to Increase Public Interest in Managing Building Permits in Mentawai Islands Regency

“…The results of this study reinforce the study that Putra & Mutmainah (2016); Kharisma & Yuningsih (2017) have studied that limited human resources in services will hinder the service process that goes into the field; 3) The geographical factors of the Mentawai Islands consisting of various islands make it difficult for the Mentawai Islands Regency Government to supervise IMB violations. The findings of this study also reinforce what Situmorang (2020); Barlian et al (2021) has done that geographical conditions/locations can influence people to come to the place of service; 4) Factors of Supporting Facilities and Infrastructure so that the function of the Mentawai Islands Regency Regional Government can be more optimal in providing IMB services, various kinds of supporting facilities and infrastructure must be available properly and adequately, especially administrative facilities and infrastructure such as Technical Guidelines then computers, and others are still limited. The results of this study also strengthen the study conducted by Kaseger et al (2021) that the factors of facilities and infrastructure will affect the quality of services in the government; 5) The strategy to increase public awareness in managing IMB is to do a lot of socialization and place service assistant offices in sub-districts in several islands such as Sipora, Siberut, and Sikakap; and 6) The next strategy is to improve the quality of IMB services for the Community by providing training to officers periodically.…”

Material and child health analysis and its intercourse to the availability of health facilities in Papua province

“…Meanwhile, barriers to the provision of health services are also a contributing factor to infant mortality in Papua [15]. This situation is in accordance with research conducted by Ezeh in Nigeria [16].…”

“…This can happen due to several factors. Significant factors in neonatal health and infant mortality in Papua are caused by cultural norms and family traditions [15]. This culture makes it taboo for people to give birth to babies with other people by choosing to give birth alone or sometimes assisted by traditional birth attendants.…”

Faktor Pemungkin dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Kecamatan Lamboya, Sumba Barat

“…Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil/nifas di Kecamatan Lamboya mengalami beberapa hambatan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, hal ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang melaporkan bahwa faktor penghambat yang didapatkan antara lain geografis, sosial budaya, ekonomi atau kemiskinan, keamanan kerja dan fasilitas kesehatan yang masih kurang (Situmorang, 2020). Ibu hamil/nifas di Kecamatan Lamboya tidak mengalami ancaman keamanan, karena tidak tinggal di daerah konflik.…”

“…Kerjasama lintas sektoral antara pemerintah nasional, provinsi, kabupaten dan daerah dalam menyediakan infrastruktur, pendekatan pelayanan kesehatan dan mengadopsi budaya lokal, pemberian bantuan dana untuk mengakses pusat kesehatan, distribusi tenaga dan fasilitas kesehatan yang memadai serta memastikan keamanan petugas kesehatan menjadi salah satu faktor pemungkin yang berkontribusi dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak (Situmorang, 2020). Ketersediaan akses dan peningkatan pelayanan maternitas masih menjadi kendala besar di negara berkembang dan negara miskin.…”