Abstract:Introduction: The health condition of babies is the responsibility of mothers and the family. One effort to avoid a situation of pain in infants is by immunization. Early mothers with infant care experience is still lacking, need to support the family in order to have proper decision-making ability in the care of babies, one of which is immunization. Therefore, the right perception about immunization in infants is critical owned by the mother and the family. Objective: This study has the objective to explore … Show more
“…Penelitian mengungkapkan bahwa persepsi dan sikap orang tua mempengaruhi pemberian imunisasi. 10 Hasil wawancara 12 dari 30 orang tua yang mengantarkan anak menunjukkan sebagian besar orang tua belum merasakan manfaat langsung dari imunisasi, mengatakan kuatir anak akan mengalami demam setelah diberikan imunisasi dan mengatakan memberikan imunisasi hanya karena mematuhi saran petugas medis setempat. Berdasarkan fenomena diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran persepsi, sikap dan pemberian imunisasi di salah satu rumah sakit swasta di Indonesia Barat.…”
Abstrak
Pendahuluan: Kemajuan bioteknologi bermanfaat dalam pengembangan zat dasar imunisasi. Imunisasi membantu menurunkan tingkat kesakitan anak. Anak yang melewatkan imunisasi dasar memiliki risiko tinggi mengalami penyakit serius. Data awal menunjukkan 12 dari 30 orang tua kuatir dan ragu terhadap imunisasi serta tidak tercapainya cakupan imunisasi yang optimal.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran persepsi dan sikap orang tua serta pemberian imunisasi anak.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling insidental yang berjumlah 200 orang. Instrumen baku yang digunakan untuk mengukur persepsi berasal dari kuesioner milik Hemadiyan (2017) dan kuesioner sikap dari Yuliana (2010). Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki persepsi baik terhadap pemberian imunisasi sebanyak 107 orang tua (53,5%), sebagian besar responden memiliki sikap baik terhadap pemberian imunisasi yaitu 113 orang (56,5%), dan pemberian imunisasi lengkap anak sebanyak 156 responden (78%).
Kesimpulan: Perawat di tatanan klinik tetap perlu memberikan edukasi yang komprehensif untuk orang tua tentang manfaat pemberian imunisasi anak, Mahasiswa keperawatan bersama dengan staf pendidik keperawatan anak dapat juga membuat materi edukasi Imunisasi dalam bentuk audio visual yang disebar ke masyarakat luas. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan pemberian imunisasi dasar di Indonesia. Penelitian se
lanjutnya dapat meneliti hubungan antara persepsi dan sikap orangtua dalam pemberian imunisasi.
“…Penelitian mengungkapkan bahwa persepsi dan sikap orang tua mempengaruhi pemberian imunisasi. 10 Hasil wawancara 12 dari 30 orang tua yang mengantarkan anak menunjukkan sebagian besar orang tua belum merasakan manfaat langsung dari imunisasi, mengatakan kuatir anak akan mengalami demam setelah diberikan imunisasi dan mengatakan memberikan imunisasi hanya karena mematuhi saran petugas medis setempat. Berdasarkan fenomena diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran persepsi, sikap dan pemberian imunisasi di salah satu rumah sakit swasta di Indonesia Barat.…”
Abstrak
Pendahuluan: Kemajuan bioteknologi bermanfaat dalam pengembangan zat dasar imunisasi. Imunisasi membantu menurunkan tingkat kesakitan anak. Anak yang melewatkan imunisasi dasar memiliki risiko tinggi mengalami penyakit serius. Data awal menunjukkan 12 dari 30 orang tua kuatir dan ragu terhadap imunisasi serta tidak tercapainya cakupan imunisasi yang optimal.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran persepsi dan sikap orang tua serta pemberian imunisasi anak.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling insidental yang berjumlah 200 orang. Instrumen baku yang digunakan untuk mengukur persepsi berasal dari kuesioner milik Hemadiyan (2017) dan kuesioner sikap dari Yuliana (2010). Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki persepsi baik terhadap pemberian imunisasi sebanyak 107 orang tua (53,5%), sebagian besar responden memiliki sikap baik terhadap pemberian imunisasi yaitu 113 orang (56,5%), dan pemberian imunisasi lengkap anak sebanyak 156 responden (78%).
Kesimpulan: Perawat di tatanan klinik tetap perlu memberikan edukasi yang komprehensif untuk orang tua tentang manfaat pemberian imunisasi anak, Mahasiswa keperawatan bersama dengan staf pendidik keperawatan anak dapat juga membuat materi edukasi Imunisasi dalam bentuk audio visual yang disebar ke masyarakat luas. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan pemberian imunisasi dasar di Indonesia. Penelitian se
lanjutnya dapat meneliti hubungan antara persepsi dan sikap orangtua dalam pemberian imunisasi.
Diphtheria is an infectious disease that has been an epidemic in Indonesia and has an average mortality rate of 5-10 percent for children under five years of age. This study aims to 1) analyze the differences and relationships of maternal characteristics, family characteristics, knowledge, attitudes, and reference groups with diphtheria immunization behavior in rural and urban areas; and 2) analyze the effect of maternal characteristics, family characteristics, knowledge, attitudes, and reference groups on diphtheria immunization behavior. This study used a cross-sectional study design. The sample was 41 mothers with children aged 5-12 months and purposively selected at one of the Integrated Services Post in Bogor City and Bogor Regency. The data obtained were processed through coding, input, cleaning, analysis, and interpretation of data. The results showed differences between knowledge, attitude, reference group, and behavior of diphtheria immunization in rural and urban areas. The factor associated with the completeness of diphtheria immunization is social media for rural areas, while it does not exist in urban areas. Factors associated with compliance with the immunization schedule were family size, attitude, interpersonal, and expert for rural areas, and years of education for urban areas. Factors that influence the completeness of immunization are the length of education, attitudes, and interpersonal reference groups. Based on the results of this study, a cross-sectoral role is needed to support community education and educate mothers regarding diphtheria immunization.
Immunization is the most effective and efficient public health effort in preventing diseases and reducing mortality rates such as smallpox, polio, tuberculosis, hepatitis B, measles, rubella and congenital rubella syndrome (CRS), tetanus, pneumonia (pneumonia) and meningitis (inflammation of the lining of the brain). The purpose of immunizing infants who have never been immunized and infants whose immunizations are incomplete. As an alternative solution to the problems that have been identified, immunization counseling activities are carried out for infants who have never been immunized or infants who are incompletely immunized. The methods used in this activity use several types of methods, namely: Counseling about side effects after immunization, and distribution of leaflets There were as many as 5 children identified in immunization activities, and there was an increase in knowledge for mothers and posyandu cadres after Community Service activities had gained knowledge about immunization and after being evaluated through a question and answer session, many did not know what the benefits and effects were side after immunization. It is expected that mothers who have babies/toddlers routinely bring their children to the nearest Puskesmas or Posyandu to get complete immunizations.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.