2022
DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v28i1.2203
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perkembangan Terapi Sistemik pada Pruritus

Abstract: Pruritus merupakan sensasi tidak nyaman yang mencetuskan keinginan untuk menggaruk. Sensasi tersebut disebabkan oleh berbagai hal, misalnya penyakit kulit, penyakit sistemik, atau idiopatik, gangguan psikiatri, serta penyakit neurologis. Pruritus menjadi masalah kesehatan karena dapat memberi dampak negatif terhadap kualitas hidup pasien. Pendekatan tata laksana pruritus diberikan secara bertingkat mulai dari terapi dasar, terapi target, dan terapi simtomatik. Pada kasus pruritus kronik yang refrakter maupun p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(3 citation statements)
references
References 53 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Kondisi ini dapat dipengaruhi kondisi geografis, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), alergi, maupun penyakit yang diderita lainnya. Prevalensi pruritus kronik secara umum dalam rentang 13% hingga 38% (Andardewi et al, 2022). Pruritus atau gatal keluhan kulit yang banyak dijumpai dapat menimbulkan ketidaknyamanan serta terjadi perubahan integritas kulit apabila pasien sering melakukan penggarukan di area yang gatal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Kondisi ini dapat dipengaruhi kondisi geografis, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), alergi, maupun penyakit yang diderita lainnya. Prevalensi pruritus kronik secara umum dalam rentang 13% hingga 38% (Andardewi et al, 2022). Pruritus atau gatal keluhan kulit yang banyak dijumpai dapat menimbulkan ketidaknyamanan serta terjadi perubahan integritas kulit apabila pasien sering melakukan penggarukan di area yang gatal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pruritus disebabkan penyakit kulit, penyakit sistemik, idiopatik, gangguan psikiatri, serta penyakit neurologis (Andardewi et al, 2022). Pruritus tidak memiliki hubungan yang konsisten dengan usia, jenis kelamin, ras atau penyakit yang diderita.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation