2020
DOI: 10.30984/pp.v24i2.1325
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perkembangan Pesantren Di Tengah Dinamika Konflik Dan Maraknya Radikalisme Pada Kabupaten Poso

Abstract: This study aims to describe, analyze and interpret the phenomenon of the development of Islamic boarding schools that grow and develop in the midst of the dynamics of conflict that is still happening today, where on the other hand the development of Islamic boarding schools is also marked by the rise of radicalism movements marked by the emergence of armed civilian groups. which was later called the East Indonesia Mujahidin (MIT), this study also aims to explain the alleged relationship between pesantren and r… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Terdapat banyak alasan terjadinya konflik antar kelompok, dan konsekuensinya ini mungkin baik dalam lembaga atau mungkin pula sangat negative (Gibson, 1997). Konflik yang terjadi merupakan titik didih dari perseteruan antar elit kepentingan memperebutkan lahan ekonomi dan politik kekuasaan, baik dalam simpul-simpul kekuasaan maupun ekonomi yang terbatas (Canu & Canu, 2020). Tentunya persoalan yang sederhana apabila tidak segera diselesaikan, maka akan bisa menjadi besar dengan seiring berjalan waktu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terdapat banyak alasan terjadinya konflik antar kelompok, dan konsekuensinya ini mungkin baik dalam lembaga atau mungkin pula sangat negative (Gibson, 1997). Konflik yang terjadi merupakan titik didih dari perseteruan antar elit kepentingan memperebutkan lahan ekonomi dan politik kekuasaan, baik dalam simpul-simpul kekuasaan maupun ekonomi yang terbatas (Canu & Canu, 2020). Tentunya persoalan yang sederhana apabila tidak segera diselesaikan, maka akan bisa menjadi besar dengan seiring berjalan waktu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terrorist acts are most commonly committed as bombings (51%), armed assaults (30%), attacks on public facilities (8%), murder (5%), kidnapping (4%), and unarmed attacks (1%). In the last 21 years, most acts of terrorism have been carried out by Jamaah Islamiyah ( JI), affiliated with Al Qaeda (50%), followed by the East Indonesia Mujahideen (MIT) affiliated with the Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) (26%), then Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) (15%) and the West Indonesia Mujahideen (MIB) (1%) (Canu & Canu 2020). In 2021, the Center for Financial Transaction Reports and Analysis noted that suspicious transactions related to terrorism cases had increased by 70%, from 660 transactions to 1,122 transactions, much more than the suspicious transactions related to fraud, corruptions or drug trafficking.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%