2019
DOI: 10.33652/handep.v3i1.66
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perkembangan Budaya Kosmopolitan Di Batavia 1905-1942

Abstract: Kosmopolitan dapat diartikan sebagai suatu kewarganegaraan global. Giddens mengatakan bahwa salah satu faktor sebuah kota dikatakan kosmopolitan adalah perkembangan globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat. Konektivitas yang semakin mudah berkat perkembangan komunikasi, media, dan transportasi sejak abad ke-19 telah menjadikan kota-kota besar seperti Batavia menjadi titik luluh (melting pot) berbagai budaya dan bangsa. Sebuah kota kosmopolitan ditandai dengan hadirnya masyarakat kosmop… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kata 'Weltevreden' berarti 'well satisfied' atau sangat memuaskan. Ariwibowo (2019) berpendapat pada masa Kolonial, kawasan Weltevreden telah menjadi parameter kehidupan modern di Hindia Belanda. Weltevreden berkembang dan tumbuh menjadi kawasan komersial yang menyediakan segala kebutuhan untuk memenuhi gaya hidup maupun sebagai ruang privat dan publik yang menyediakan segala fasilitas bagi para penduduknya yang diantaranya fasilitas toko buku dan penerbitan.…”
Section: ) De Unie Weltevredenunclassified
“…Kata 'Weltevreden' berarti 'well satisfied' atau sangat memuaskan. Ariwibowo (2019) berpendapat pada masa Kolonial, kawasan Weltevreden telah menjadi parameter kehidupan modern di Hindia Belanda. Weltevreden berkembang dan tumbuh menjadi kawasan komersial yang menyediakan segala kebutuhan untuk memenuhi gaya hidup maupun sebagai ruang privat dan publik yang menyediakan segala fasilitas bagi para penduduknya yang diantaranya fasilitas toko buku dan penerbitan.…”
Section: ) De Unie Weltevredenunclassified
“…Sedangkan masyarakat kelas bawah yaitu yang kebanyakan merupakan kaum pribumi biasanya menonton film di Bioskop kelas Tiga yang di mana fasilitasnya biasa saja tak seperti kelas atas, tidak ada yang mengatur untuk dilarang berisik, mereka yang menonton di Bioskop ini dengan bebas memakan makanan ringan di dalam bioskop dan mengangkat kakinya di atas bangku bioskop. Pada gambar di atas merupakan contoh tempat bioskop kalangan pribumi, terlihat penampakan keberadaan Pasar Gambir, bagi masyarakat Batavia pasar gambir digunakan sebagai sarana hiburan dan rekreasi tahunan (Ariwibowo, 2019) . Selain itu, terdapat sebuah rumah paling depan yang memiliki arsitektur ala Tiongkok dengan atap bertingkat yang terdiri dari beberapa lapisan atap.…”
Section: Bioskop Elite Hari Ini DI Malam Hari Elite-cinema Untuk Pert...unclassified