2015
DOI: 10.26618/ojip.v5i1.106
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perilaku Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2014 Di Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

Abstract: Beginner voter behavior is a person's behavior in its choice are considered most suitable or most preferred. Based on this, researchers are encouraged to try to describe and explain the behavior of voters in the election of the president and vice president in 2014 in the village Sapaya Bungaya District of Gowa district. The purpose of this study to describe the behavior of voters in the Village Sapaya the Presidential election in 2014 and the determinant factors on the behavior of voters. The method used is a … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Namun faktor sosiologis ini tidak bersifat absolut dan tidak berlaku secara general, seperti yang disebutkan tadi, perempuan masih mempertimbangkan faktor seperti latar belakang kandidat yang mana faktor ini berasal dari aliran atau mazhab rasional. Dengan demikian, dapat dlihat bahwa perempuan sudah berada di fase transisi paradigma dalam menentukan pilihan politiknya dari yang awalnya cenderung sosiologis dan mengikuti predisposisi lingkungannya (Hasriani et al, 2015), mulai mempertimbangkan faktor seperti latar belakang. Kemudian, kaitannya dengan pembahasan sebelumnya terkait dengan isu utama yang menyangkut perempuan pada pemilu 2024 adalah bagaimana partai politik, caleg dan capres memanfaatkan transisi pendekatan pilihan perempuan tersebut dengan mulai menaruh perhatian lebih kepada isu-isu seperti kesetaraan gender dan kekerasan terhadap perempuan.…”
Section: ) Preferensi Politik Perempuan Pada Pemilu 2024unclassified
“…Namun faktor sosiologis ini tidak bersifat absolut dan tidak berlaku secara general, seperti yang disebutkan tadi, perempuan masih mempertimbangkan faktor seperti latar belakang kandidat yang mana faktor ini berasal dari aliran atau mazhab rasional. Dengan demikian, dapat dlihat bahwa perempuan sudah berada di fase transisi paradigma dalam menentukan pilihan politiknya dari yang awalnya cenderung sosiologis dan mengikuti predisposisi lingkungannya (Hasriani et al, 2015), mulai mempertimbangkan faktor seperti latar belakang. Kemudian, kaitannya dengan pembahasan sebelumnya terkait dengan isu utama yang menyangkut perempuan pada pemilu 2024 adalah bagaimana partai politik, caleg dan capres memanfaatkan transisi pendekatan pilihan perempuan tersebut dengan mulai menaruh perhatian lebih kepada isu-isu seperti kesetaraan gender dan kekerasan terhadap perempuan.…”
Section: ) Preferensi Politik Perempuan Pada Pemilu 2024unclassified
“…Such as personal experiences or political orientations that are relevant to the individual. Personal experiences and political orientation are often inherited by parents, but can also be influenced by the environment, marital ties, and crisis situations (Azmi, 2016;Hasriani et al, 2015). Political preferences are defined as determining choices using various considerations in accordance with the values that are built in determining the standard of assessment of a candidate or political party.…”
Section: Psychologicalmentioning
confidence: 99%
“…Secara teoretis, pada dasarnya studi tentang tipologi pemilih pemula ini bukanlah studi baru, karena berdasarkan hasil penelusuran literature review banyak studi terdahulu yang sejenis membahas, menguraikan dan mengungkap tentang realita dan dinamika pemilih pemula. Diantara beberapa hasil studi terdahulu yang menjadi literature review pada studi ini ialah studi yang pernah dilakukan oleh Wardhani (2018), Lestari & Arumsari (2018), Krina & Zainal (2018), Pratiwi (2017), Hasriani, Madani & Handam (2015), Soeprato, Susilati & Suparno (2014) dan Batawi (2013).…”
Section: Perspektif Teoriunclassified