Perilaku Bagal (Equus mulus) dalam Perspektif Islam dan Sains

Abstract

Bagal (Equus mulus) merupakan hewan hibrida dari hasil perkawinan silang antara kuda dengan keledai. Hewan ini memiliki sifat yang lebih unggul dibandingkan parentalnya sendiri. Dalam perspektif Islam, bagal dijadikan sebagai hewan tunggangan dan perhiasan. Makna hewan tunggangan yaitu bahwa bagal dimanfaatkan sebagai alat transportasi maupun alat pengangkut barang. Kemudian, makna perhiasan sendiri berupa salah satu hewan yang diciptakan-Nya dengan keindahan yang mampu memberikan rasa kagum terhadap manusia. Terdapat beberapa manfaat bagal dalam pandangan al-Qur’an, diantaranya sebagai sarana transportasi, pengangkut logistik dan sebagai hewan ternak. Sedangkan, dalam perspektif sains, bagal menjadi hewan yang menarik untuk diteliti karena merupakan hasil hibridisasi. Ada beberapa perilaku bagal yang telah diamati oleh para peneliti, diantaranya berupa perilaku sosial yang cenderung lebih dekat dengan sama jenisnya berupa perilaku sosialisai dan bermain, kemudian perilaku normal dengan berguling dan perawatan diri, perilaku abnormal ketika sakit, perilaku bawaan yang menunjukkan keunggulan bagal, perilaku stereotip berupa gelisah, perilaku makan yang tidak pemilih, perilaku kawin bagal betina yang mirip dengan kuda betina sedangkan perilau agresi oleh bagal jantan. Di samping itu, bagal juga memiliki kemampuan kognitif yang melebihi parentalnya karena kemampuannya dalam memodifikasi perilaku dan sifat fleksibel yang dimilikinya.