Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas merupakan sebuah program untuk membangkitkan kembali kegiatan Perkesmas di Puskesmas. Pelatihan Perkesmas dilaksanakan secara Blended Learning dan Full Online Learning. Penelitian ini adalah penelitian observational dengan metode deskriptif komparatif menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari metode Full Online Learning dan Blended Learning pada pengetahuan dan kompetensi peserta pelatihan Perkesmas. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan besar sampel 176 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang terstandar. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat dilakukan secara kuantitatif yang diawali dengan melakukan uji normalitas memakai Uji Kolmogorov Smirnov, uji komparatif yang digunakan adalah Uji Mann Whitney. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pengetahuan yang ditunjukkan dengan nilai post test, nilai perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas (MI 1) dan rata-rata nilai kompetensi menunjukkan perbedaan signifikan (p < 0,05) antara peserta pelatihan yang mendapatkan Full Online Learning dibandingkan Blended Learning. Kesimpulannya terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan dan kompetensi peserta Pelatihan Perkesmas bagi Koordinator Perkesmas yang mendapatkan pelatihan Full Online Learning dibandingkan yang mendapatkan pelatihan Blended Learning. Penelitian ini bermanfaat bagi pengampu kebijakan dan penyelenggara pelatihan untuk memilih metode pelatihan yang paling efektif untuk meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan.