Perbedaan Tingkat Kecemasan Primigravida dan Multigravida Trimester III dalam Menghadapi Persalinan

Abstract

Pendahuluan: Kehamilan merupakan salah satu ekspresi perwujudan diri sebagai calon ibu dan ayah. Wanita yang hamil mengalami kecemasan tentang berbagai masalah dari satu trimester ke trimester selanjutnya. Kecemasan berubah seiring dengan semakin tua umur kehamilan.
 Tujuan: Mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara ibu hamil primigravida dan multigravida pada kehamilan trimester III.
 Metode: Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner karakteristik responden dan kuesioner HRS-A.
 Hasil: Uji chi-square usia 0,426; pendidikan 0,567; pekerjaan 0,224; dan penghasilan 0,132; sementara kelompok multigravida terdiri atas usia 0,620; pendidikan 0,582; pekerjaan 0,594; dan penghasilan 0,05.
 Kesimpulan: Bahwa usia, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan tidak berpengaruh terhadap perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida dan multigravida trimester III.

Hubungan Dukungan Suami, Status Gravida, dan Kepatuhan Ibu Melakukan Antenatal Care (ANC) terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III

“…Kecemasan selama kehamilan juga dipengaruhi oleh status kehamilan (gravida). Gravida adalah istilah yang digunakan untuk seorang wanita yang sedang hamil, yang dalam perkembangannya terdapat istilah primigravida (seorang wanita yang pertama kali hamil) dan multigravida (seorang wanita yang sudah pernah hamil lebih dari satu kali) (Halman et al, 2022). Kecemasan umumnya sering ditemukan pada ibu hamil primigravida, terutama pada trimester III (Hastanti et al, 2021).…”

“…Umumnya ibu yang belum pernah melahirkan mengakui bahwa mengalami cemas saat akan melahirkan dikarenakan tidak ada pengalaman menjadi seorang ibu (Hastanti et al, 2021). Semakin tua kehamilan maka kecemasan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan meningkat menjelang persalinan, kecemasan pada ibu hamil dapat timbul khususnya pada trimester III (Halman et al, 2022). Kecemasan yang dialami antara lain jenis kelamin bayi yang belum pasti, normal atau tidak normal bayi yang akan dilahirkan, nyeri yang akan dirasakan, dan sebagainya (Halman et al, 2022).…”

“…Status gravida pada seorang ibu dapat dibagi menjadi dua yaitu primigravida (seorang ibu yang yang baru Jurnal Global Ilmiah Status Gravida,dan Kepatuhan Ibu Melakukan Antenatal Care (ANC) terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III 385 pertama kali hamil), dan multigravida (seorang ibu yang sudah pernah lebih dari satu kali hamil). pada kaitannya dengan kecemasan, pada umumnya ibu primigravida akan memiliki kemungkinan mengalami kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu multigravida (Halman et al, 2022). Kecemasan sebagian besar cenderung terjadi pada primigravida karena merupakan pengalaman pertama kehamilan, yang mana selama periode kehamilan hingga puncaknya di trimester III dan persalinan ibu hamil mengalami berbagai perubahan fisiologis dan psikologis yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, sehingga menyebabkan ibu hamil menjadi tidak nyaman (Maki et al, 2018).…”

“…Kecemasan sebagian besar cenderung terjadi pada primigravida karena merupakan pengalaman pertama kehamilan, yang mana selama periode kehamilan hingga puncaknya di trimester III dan persalinan ibu hamil mengalami berbagai perubahan fisiologis dan psikologis yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, sehingga menyebabkan ibu hamil menjadi tidak nyaman (Maki et al, 2018). Kecemasan karena pengalaman pertama ini umumnya didorong akibat ketakuan kehilangan bayi yang dilahirkan, seperti ketakukan bahwa bayi yang dilahirkan pertama kalinya ini akan meninggal atau lahir cacat (Halman et al, 2022). Selain itu perasaan ketidakmampuan untuk nantinya memenuhi kebutuhan bayi yang akan dilahirkan, serta munculnya dugaan bahwa melahirkan akan menghambat aktivitas sehari-hari juga dapat meningkatkan risiko kecemasan yang terjadi (Halman et al, 2022).…”

Edukasi Posisi Persalinan Sesuai Standar Asuhan Persalinan Normal Pada Ibu Hamil

“…Faktor predisposisi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku. Faktor predisposisi yaitu kepercayaan, keyakinan, pendidikan, motivasi, persepsi, pengetahuan (Halman et al, 2022). Dalam hal ini posisi jongkok di percaya dan diyakini oleh masyarakat merupakan satu-satunya posisi yang dapat mempercepat proses persalinan kala II karena dengan posisi tersebut ibu memiliki kekuatan maksimal untuk meneran.…”