2015
DOI: 10.21009/insight.041.18
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbedaan Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Dilihat Dari Pola Asuh Authoritative, Authoritarian Dan Permisif

Abstract: Abstrak Regulasi diri merupakan kemampuan seseorang mengontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan regulasi diri dalam belajar berdasarkan pola asuh orang tua di SMP Dewi PendahuluanKeluarga merupakan organisasi terkecil dalam masyarakat. Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Perawatan orangtua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan baik agama maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan faktor yang kondusif un… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(11 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Namun, orang tua juga tetap bertugas untuk mengontrol anak dan memberikan batasan mana yang boleh di lakukan oleh anak dan mana yang tidak. Pola asuh ini menciptkan komunikasi dan hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua (Juharta, Tjalla, & Hidayat, 2015). Penelitian (Pinquart, 2017) menyebutkan adanya kehangatan orang tua, kontrol sikap, pemberian otonomi kepada anak, pengasuhan demokratis mampu mengurangi gejala internalisasi pada anak.…”
Section: Pola Asuh Demokratisunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Namun, orang tua juga tetap bertugas untuk mengontrol anak dan memberikan batasan mana yang boleh di lakukan oleh anak dan mana yang tidak. Pola asuh ini menciptkan komunikasi dan hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua (Juharta, Tjalla, & Hidayat, 2015). Penelitian (Pinquart, 2017) menyebutkan adanya kehangatan orang tua, kontrol sikap, pemberian otonomi kepada anak, pengasuhan demokratis mampu mengurangi gejala internalisasi pada anak.…”
Section: Pola Asuh Demokratisunclassified
“…Orang tua otoriter memiliki karakter yang keras, penuntut, kaku, perfeksionis, sulit untuk diajak berkompromi, sering mengatur, dan cenderung menggunakan hukuman fisik ketika anak melakukan kesalahan (Kurnia, 2019). Penelitian yang dilakukan oleh (Juharta et al, 2015) bahwa orang tua melakukan pengasuhan otoritatif dengan cara membatasi, memberi hukuman ketika anak melakukan kesalahan dan selalu menuntut anak untuk selalu mengikuti perintah orang tua. Sehingga, berdampak bagi anak cenderung tidak mampu untuk mengeluarkan pendapatnya, anak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.…”
Section: Pola Asuh Otoriterunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Authoritarian parenting tends to result in weakened communication and the ability for children to express their opinions or feelings due to fear of their parents [19]. finding it difficult to comprehend and understand others' desires [20], [21].…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%