Pendidikan memberikan akses siswa ke pengetahuan dan informasi yang telah dikumpulkan dan disusun. Punishment sangat penting untuk mengubah perilaku siswa dalam lingkungan sekolah agar aman dan teratur. Penelitian ini mengungkap jenis punishment dan dampak pemberian punishment pada siswa SMA dengan menggunakan pendekatan indigenous psychology. Penelitian ini dilakukan pada 430 siswa SMA di Kota Bukittinggi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan indigenous psychology, menggunakan open- ended questionnaire dengan tahapan analisis open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian ini menemukan jenis punishment yang disukai dan membuat siswa tidak terbebani adalah hukuman fisik, hukuman emosional, dan hukuman prosedural. Dampak hukuman yang disukai dan membuat siswa tidak terbebani terdiri dari risiko akademik, dampak pada fisik, dan dampak pada relasi. Jenis hukuman yang tidak disukai oleh siswa berupa hukuman fisik, hukuman emosional, hukuman administrative, dan hukuman yang berdampak jangka panjang. Dampak siswa tidak menyukai hukuman berupa ancaman terhadap akademik,ancaman terhadap diri, berisiko terhadap perilaku negatif baru, dan berisiko secara sosial. Cara siswa menghindari hukuman yang tidak mereka sukai berupa kepatuhan, perilaku yang tidak diharapkan, dan kamuflase/fiking.