2020
DOI: 10.26630/jk.v11i2.1958
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbedaan Glasgow Coma Scale dan Rapid Emergency Medicine Score dalam Memprediksi Outcome Pasien Trauma Kepala di Instalasi Gawat Darurat

Abstract: Initial assessment of patients with head trauma is an influence on the management of patients with head trauma. GCS was developed to describe the level of consciousness in patients with head trauma. Whereas REMS is a scoring system that has been used widely in various countries to predict the mortality of patients coming to the emergency room. The purpose of this study was to determine the differences in the effectiveness of REMS and GCS scoring on the outcome of head trauma patients in the Emergency Departeme… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(3 citation statements)
references
References 12 publications
(17 reference statements)
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Manguharjo Madiun yang menunjukkan bahwa pasien cedera kepala banyak terjadi pada kelompok usia 16-25 tahun. 15,18 Penelitian di RSUD dr. M. Haulussy Ambon juga menunjukkan usia 15-24 tahun merupakan kelompok usia yang paling banyak mengalami cedera kepala yaitu 37 pasien (33,33%). 12 Kasus cedera kepala banyak terjadi pada usia produktif.…”
Section: Abdul Moeloek Dan DI Rumah Sakit Paruunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Manguharjo Madiun yang menunjukkan bahwa pasien cedera kepala banyak terjadi pada kelompok usia 16-25 tahun. 15,18 Penelitian di RSUD dr. M. Haulussy Ambon juga menunjukkan usia 15-24 tahun merupakan kelompok usia yang paling banyak mengalami cedera kepala yaitu 37 pasien (33,33%). 12 Kasus cedera kepala banyak terjadi pada usia produktif.…”
Section: Abdul Moeloek Dan DI Rumah Sakit Paruunclassified
“…19 Pada rentang usia tersebut seseorang memiliki kemampuan maksimal untuk beraktivitas terutama dalam penggunaan alat transportasi darat yang mengakibatkan tingginya tingkat mobilitas dalam pekerjaan atau aktivitas lain yang sangat rentan terhadap terjadinya cedera kepala serta perkembangan psikologis yang belum stabil. [18][19][20] Tekanan darah sistolik pasien cedera kepala sebagian besar adalah 90-139 mmHg sebanyak 48 pasien (69,9%). Peningkatan tekanan darah setelah cedera kepala untuk mempertahankan tekanan darah sistolik, kemungkinan terkait dengan peningkatan katekolamin.…”
Section: Abdul Moeloek Dan DI Rumah Sakit Paruunclassified
See 1 more Smart Citation