2020
DOI: 10.35870/jtik.v5i3.183
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Naïve bayes dan Certainty factor pada Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Dini Penyakit Glaukoma

Abstract: Glaucoma is an eye disease that causes the second largest blindness after cataracts, this disease can cause decreased vision and can even be fatal, namely permanent blindness if it is not realized and treated immediately. Lack of information and education to the public to always maintain eye health is the basis for the purpose of making this expert system which aims to provide early diagnosis to people who are indicated to have glaucoma based on the symptoms or characteristics previously felt. The Naïve bayes … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Sistem pakar dapat membantu pengguna dalam mendiagnosis masalah [1] dan berbagai informasi tentang penyakit yang dirancang dengan berbagai bahasa pemrograman berbasis komputer [2,3]. Berbagai metode sistem pakar dikembangkan dan digunakan untuk menangani berbagai masalah kompleks di dunia, seperti Metode AHP (Analytical Hierarchy Process [3], Metode BFS (Breadth First Search) [4], Metode DFS (Depth First Search) [5], Metode Penelusuran Ke Belakang (Backward Chainning) [6], Metode Penelusuran Ke Depan (Forward Chainning) [7,8], dan sebagainya dipilih didasarkan atas kesesuaian permasalahan dengan metode, efektifitas, dan dukungan dari metode itu sendiri dalam pengembangan sistem pakar yang akan dirancang [9,10].…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Sistem pakar dapat membantu pengguna dalam mendiagnosis masalah [1] dan berbagai informasi tentang penyakit yang dirancang dengan berbagai bahasa pemrograman berbasis komputer [2,3]. Berbagai metode sistem pakar dikembangkan dan digunakan untuk menangani berbagai masalah kompleks di dunia, seperti Metode AHP (Analytical Hierarchy Process [3], Metode BFS (Breadth First Search) [4], Metode DFS (Depth First Search) [5], Metode Penelusuran Ke Belakang (Backward Chainning) [6], Metode Penelusuran Ke Depan (Forward Chainning) [7,8], dan sebagainya dipilih didasarkan atas kesesuaian permasalahan dengan metode, efektifitas, dan dukungan dari metode itu sendiri dalam pengembangan sistem pakar yang akan dirancang [9,10].…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Sistem pakar merupakan suatu sistem yang berada pada komputer untuk mengadopsi pengetahuan seorang ahli dalam bidangnya yang digunakan untuk merancang penyelesaian suatu masalah [4,5,6]. Sistem pakar mempunyai ciri-ciri diantaranya memiliki fasilitas perihal informasi yang terpercaya, mudah melakukan perubahan, dapat digunakan pada semua jenis komputer, mempunyai adaptasi pada lingkungan yang baik [7,8].…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Naïve Bayes adalah strategi AI yang menggunakan karakterisasi dengan menggunakan kemungkinan dan wawasan yang diciptakan oleh peneliti Inggris Thomas Bayes [12], teknik yang digunakan untuk mengantisipasi peluang masa depan yang bergantung pada pertemuan sebelumnya dan strategi nave bayes dipandang baik sejauh pengaturan dibandingkan dengan strategi urutan lainnya sejauh sebagai ketepatan dan kemahiran [13,14]. Berikut tingkatan atau tahapan cara naïve bayes bekerja: 1) Hitung jumlah kelas 2) Hitung jumlah kasus perkelas 3) engkalikan semua pada variable pada kelas 4) Melakukan perbandingan pada hasil perkelas.…”
Section: Naïve Bayesunclassified