2016
DOI: 10.25077/jka.v5i1.476
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Insidensi Hipotensi Saat Induksi Intravena Propofol 2 Mg/Kg Bb Pada Posisi Supine dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan Elevasi Tungkai

Abstract: Abstrak          Penggunaan Propofol untuk induksi pada general anestesi dapat menyebabkan  hipotensi akibat vasodilatasi arteri dan vena terutama vena kapasitan ditungkai. Manuver elevasi tungkai dapat mempertahankan stabilitas hemodinamik dengan meningkatkan aliran balik vena ke jantung dan mengurangi penumpukan darah di vena kapasitan tungkai. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan cara Open Randomized Control Trial. Subyek penelitian adalah 184 sampel pasien dewasa ASA I-II yang menjalani operasi elek… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2019
2019

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Menurut penelitian Indra, Widodo, & Widyastuti (2016) menyebutkan angka kejadian hipotensi ortostatik di Amerika Serikat 30 % orang dewasa yang lebih tua dan sampai 70 % dari penghuni panti jompo. Lebih lanjut, berdasarkan penelitian yang dilakukan Keller (2013) di dalam penelitian Indra, Widodo, & Widyastuti (2016), didapatkan hasil bahwa kejadian hipotensi ortostatik terjadi pada 47-58 % pasien dengan penyakit Parkinson, 13-32 % dari mereka dengan hipertensi, 16-25 % dari mereka dengan diabetes mellitus dan 24 % dari mereka dengan stenosis arteri karotis. Sedangkan hipotensi ortostatik di Indonesia 12,65% yang disebutkan Siti (2004) dalam penelitian Sriminanda et al (2014) di bebagai praktek dokter di kabupaten Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut penelitian Indra, Widodo, & Widyastuti (2016) menyebutkan angka kejadian hipotensi ortostatik di Amerika Serikat 30 % orang dewasa yang lebih tua dan sampai 70 % dari penghuni panti jompo. Lebih lanjut, berdasarkan penelitian yang dilakukan Keller (2013) di dalam penelitian Indra, Widodo, & Widyastuti (2016), didapatkan hasil bahwa kejadian hipotensi ortostatik terjadi pada 47-58 % pasien dengan penyakit Parkinson, 13-32 % dari mereka dengan hipertensi, 16-25 % dari mereka dengan diabetes mellitus dan 24 % dari mereka dengan stenosis arteri karotis. Sedangkan hipotensi ortostatik di Indonesia 12,65% yang disebutkan Siti (2004) dalam penelitian Sriminanda et al (2014) di bebagai praktek dokter di kabupaten Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified