2017
DOI: 10.30656/jsii.v1i0.80
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dengan Metode Simple Additive Weighting

Abstract: Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. PT.Bank Tabungan Negara (BTN) KCP Serang merupakan memiliki beberapa kegiatan perusahanan salah satunya adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dalam  proses pengajuan KPR, pihak Bank mengalami kesulitan menentukan calon nasabah yang berhak menerima KPR dan proses pengajuan KPR yang dilakukan oleh calon nasabah membutuhkan prose… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Berdasarkan penelitian sebelumnya Kryklii (2014) menjelaskan Adanya LMS sangat penting untuk mengelola kredit bermasalah sesuai dengan kriteria bank dan debitur sehingga meminimalisir kerugian yang timbul dari debitur. Tanto (2014) menyatakan bahwa perancangan sistem pendukung keputusan telah memberikan kemudahan dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit, dan dapat mempersingkat waktu. Wiryawan, dkk.…”
Section: Pendahuluan 1 Latar Belakangunclassified
“…Berdasarkan penelitian sebelumnya Kryklii (2014) menjelaskan Adanya LMS sangat penting untuk mengelola kredit bermasalah sesuai dengan kriteria bank dan debitur sehingga meminimalisir kerugian yang timbul dari debitur. Tanto (2014) menyatakan bahwa perancangan sistem pendukung keputusan telah memberikan kemudahan dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit, dan dapat mempersingkat waktu. Wiryawan, dkk.…”
Section: Pendahuluan 1 Latar Belakangunclassified
“…KPR saat ini masih menggunakan cara manual dalam mengambil keputusan yang mengharuskan bank untuk menganalisis dan meminta data konsumen yang dapat membayar. Akibatnya, pengerjaannya menjadi kurang maksimal dalam mempertimbangkan penentuan pemberian kredit, maka dari itu penting untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan sehingga bisa meringankan pihak bank membuat keputusan yang efektif dan efisien [3].…”
unclassified