2020
DOI: 10.33560/jmiki.v8i1.255
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perancangan Instrumen Audit Pengkodean Klinis di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati

Abstract: The quality of diagnosis code is very important in the area of clinical data management, billing costs, and other matters relating to health care services. However, still often found inaccurate diagnosis codes resulting from a clinical coder. For this reason, it is necessary to conduct a clinical coding audit to improve the quality of the diagnosis code. In Indonesia some hospitals never conducted clinical coding audits because there are no instruments available for doing that. Fatmawati General Hospital never… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Audit informasi klinis merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan secara regular oleh divisi atau bagian yang melakukan penjaminan mutu dan disebut juga audit pengkodean klinis yaitu proses pemeriksaan pendokumentasian rekam medis untuk memastikan bahwa proses dan hasil pengkodean diagnosis dan tindakan yang dihasilkan adalah akurat, presisi dan tepat waktu sesuai dengan aturan ketentuan kebijakan dan perundang-undangan yang berlaku (Nasution and Hosizah, 2020 Hasil analisis kode diagnosis yang dilakukan pada penelitian ini membedakan tingkat ketepatan kode diagnosis utama menjadi 5 kategori yaitu Kategori A, B, C, D, dan E sesuai dengan tingkatan ketepatan kode menurut Nasution and Hosizah, 2020 dan Sa'adah, 2020 yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Kategori A pada berkas rekam medis mempunyai angka ketepatan sebesar 28%, SIMPuS 52%, dan P-Care 49%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Audit informasi klinis merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan secara regular oleh divisi atau bagian yang melakukan penjaminan mutu dan disebut juga audit pengkodean klinis yaitu proses pemeriksaan pendokumentasian rekam medis untuk memastikan bahwa proses dan hasil pengkodean diagnosis dan tindakan yang dihasilkan adalah akurat, presisi dan tepat waktu sesuai dengan aturan ketentuan kebijakan dan perundang-undangan yang berlaku (Nasution and Hosizah, 2020 Hasil analisis kode diagnosis yang dilakukan pada penelitian ini membedakan tingkat ketepatan kode diagnosis utama menjadi 5 kategori yaitu Kategori A, B, C, D, dan E sesuai dengan tingkatan ketepatan kode menurut Nasution and Hosizah, 2020 dan Sa'adah, 2020 yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Kategori A pada berkas rekam medis mempunyai angka ketepatan sebesar 28%, SIMPuS 52%, dan P-Care 49%.…”
Section: Pendahuluanunclassified