Perancangan Branding Kawasan Wisata Srengseng Sawah, Jakarta Selatan

Abstract

Abstract. Branding design needs to be done because the Betawi Cultural Village has not been able to provide a memorable experience for tourists, so it does not intend to return to Betawi Cultural Village tourism.This condition shows that the Betawi Cultural Village is not yet popular and known by many tourists. A numberof these phenomena become a reason that must be found in the formation of the identity of tourist destinations in Serengseng Sawah.The existence of this problem makes an impetus in the emergence of a goal, namely identifying branding as an effort to increase the development of Betawi Cultural Village tourism. The approach method taken is qualitatively with data collection methods, namely primary (field observation, interviews and questionnaires) and secondary (literature studies) using branding analysis methods to identify them. Based on the results of the analysis, the Betawi Cultural Village still does not have a strong identity. Abstrak. Perancangan branding perlu dilakukan karena Perkampungan Budaya Betawi belum mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan, sehingga tidak berniat untuk kembali ke wisata Desa Budaya Betawi. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Perkampungan Budaya Betawi belum populer dan dikenal oleh banyak wisatawan.Sejumlah fenomena tersebut menjadi sebuah alasan yang harus ditemukan dalam pembentukan identitas destinasi wisata yang ada di Serengseng Sawah. Adanya permasalahan ini menjadikan suatu dorongan dalam munculnya suatu tujuan yakni mengidentifikasi branding sebagai upayameningkatkan pengembangan wisata Perkampungan Budaya Betawi. Metode pendekatan yang diambil yakni secara kualitatif dengan metode pengumpulan data yakni secara primer (observasi lapangan, wawancara dan kuesioner) dan sekunder (studi literatur) dengan menggunakan metode analisis branding untukmengidentifikasinya. Berdasarkan hasil analisis menghasilkan Perkampungan Budaya Betawi masih belum memiliki identitas yang kuat dan juga belum menyampaikan atau menggambarkan Perkampungan Budaya Betawi secara keseluruhan branding Kawasan Wisata Perkampungan Budaya Betawi yang dilakukan berupa perancangan informasi visual berupa logo.