Abstract:Information technology is growing increasingly provide convenience to the wearer. One of the ease with which it is offered is to provide the best alternative solution to the decision maker, in this case, the leader. So that leaders can with better and maximum in providing a decision. Applying the method in the desired decision processing is sufficiently good, and speeds up decision processing with the help of the information technology. In this study, researchers discuss the effectiveness of decisions generate… Show more
“…Langkah-langkah proses perhitungan metode WASPAS [14], [15]: 1. Buat sebuah matrix keputusan Altrnatif yang terbaik merupakan alternatif yang memiliki nilai Qi tertinggi.…”
Dalam penelitian ini akan dibangun sebuah sistem yang dapat mem-bantu dalam menentukan juara kontes burung kicau murai. Maka per-lu dilakukan analisis mengenai kriteria-kriteria yang dipertimbangkan dalam penentuan juara kontes. Kriteria-kriteria tersebut harus diolah dengan cara modern yaitu dengan menggunakan sistem yang terk-omputerisasi yaitu Sistem Pendukung Keputusan. Proses pembuatan sistem pendukung keputusan ini dilakukan dengan menggunakan ap-likasi pemrograman berbasis website dengan PHP dan mengintegrasi-kan metodeAHP-WASPAS kedalam rancangan programnya. Setelah dilakukan perancangan desain dan kode program, maka dihasilkan sebuah sistem pendukung keputusan. Dimana sistem yang dibangun memiliki hasil output penilaian yang sama dengan perhitungan manual sehingga dapat dikatakan program ini berhasil. Kelebihan program ini yaitu dapat melakukan perhitungan bobot kriteria menggunakan metode AHP dan perankingan dengan metode WASPAS dengan san-gat cepat walaupun data yang diproses cukup banyak jumlahnya. Berdasarkan hasil confusion matrix terhadap hasil nilai penentuan juara kontes burung kicau murai dengan metode AHP-WASPAS dapat ditentukan accuracy sebesar 92,11% dan misclassification (Error) rate sebesar 7,89%. Hasil akurasi dan error rate dari perhitungan ini menunjukkan bahwa metode AHP-WASPAS dapat digunakan untuk mendapatkan juara kontes burung kicau murai dengan kualitas yang sangat baik.
“…Langkah-langkah proses perhitungan metode WASPAS [14], [15]: 1. Buat sebuah matrix keputusan Altrnatif yang terbaik merupakan alternatif yang memiliki nilai Qi tertinggi.…”
Dalam penelitian ini akan dibangun sebuah sistem yang dapat mem-bantu dalam menentukan juara kontes burung kicau murai. Maka per-lu dilakukan analisis mengenai kriteria-kriteria yang dipertimbangkan dalam penentuan juara kontes. Kriteria-kriteria tersebut harus diolah dengan cara modern yaitu dengan menggunakan sistem yang terk-omputerisasi yaitu Sistem Pendukung Keputusan. Proses pembuatan sistem pendukung keputusan ini dilakukan dengan menggunakan ap-likasi pemrograman berbasis website dengan PHP dan mengintegrasi-kan metodeAHP-WASPAS kedalam rancangan programnya. Setelah dilakukan perancangan desain dan kode program, maka dihasilkan sebuah sistem pendukung keputusan. Dimana sistem yang dibangun memiliki hasil output penilaian yang sama dengan perhitungan manual sehingga dapat dikatakan program ini berhasil. Kelebihan program ini yaitu dapat melakukan perhitungan bobot kriteria menggunakan metode AHP dan perankingan dengan metode WASPAS dengan san-gat cepat walaupun data yang diproses cukup banyak jumlahnya. Berdasarkan hasil confusion matrix terhadap hasil nilai penentuan juara kontes burung kicau murai dengan metode AHP-WASPAS dapat ditentukan accuracy sebesar 92,11% dan misclassification (Error) rate sebesar 7,89%. Hasil akurasi dan error rate dari perhitungan ini menunjukkan bahwa metode AHP-WASPAS dapat digunakan untuk mendapatkan juara kontes burung kicau murai dengan kualitas yang sangat baik.
“…Spesifikasi pada teknologi informasi diantaranya perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi untuk mendukung proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, serta pertukaran informasi dalam organisasi. Teknologi informasi berperan pada pembuatan proses bisnis lebih efektif dalam mencapai misi dan efisien untuk pengelolaan sumber daya (Baskoro dkk., 2019;Firmansyah, 2015;Purba, 2018). Teknologi informasi juga dianggap sebagai faktor yang sangat menentukan dalam pengambilan keputusan (Lestari dkk., 2019).…”
Penerapan teknologi informasi yang mencakup sistem informasi di Sinode GKJ (Gereja Kristen Jawa) Salatiga hingga sekarang belum sepenuhnya diterapkan dalam organisasi. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan guna membangun perencanaan strategis SI beserta portofolio aplikasi Sinode GKJ Salatiga. Upaya ini dapat memberikan kontribusi yang optimal dan terintegrasi, sehingga dapat menyatukan seluruh aspek pendukung dan merealisasikannya dalam tujuan bisnis. Kerangka Ward and Peppard digunakan untuk perencanaan Strategis SI dalam kerangka kerja. Untuk pemetaan seluruh proses bisnis digunakan analisis Value Chain, sedangkan SWOT Analysis digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman lingkungan eksternal dan internal. Dalam menyusun portofolio SI dan TI berdasarkan hasil analisis serta kajian terhadap aktivitas utama dan pendukung yaitu dengan menggunakan McFarlan Strategic Grid. McFarlan Analysis digunakan untuk pemetaan aplikasi saat ini dan juga kebutuhan aplikasi di masa mendatang untuk memperlancar jalannya proses bisnis. Hasil dari perencanaan strategis sistem informasi ini berupa rekomendasi sistem informasi untuk mendukung kegiatan organisasi, yang meliputi peningkatan aplikasi penjualan buku dan homepage, disertai perbaikan infrastruktur jaringan, penambahan keamanan aplikasi, restrukturisasi jaringan internet, pembentukan SOP dan struktur organisasi.
“…Pada penelitian terdahulu, Mesran (2019) melakukan penelitian dalam peningkatan kinerja dosen [4], dalam penentuan lokasi pemasaran CBIS juga dapat digunakan untuk menghasilkan keputusan yang tepat tentang lokasi pemasaran [5]. Banyak lagi penelitian yang berhubungan dengan keputusan manajemen, seperti penerapan teknologi informasi dalam menghasilkan keputusan yang efektif [6].…”
In this study, the authors applied a method in the computer information base system (CBIS), the Preference Selection Index, or known as the PSI method. It aims to produce a preference index of each employee, which later the index value is used as a measure of employee performance so it is known as the Employee Performance Index. Alternative data from the study the author uses 30 data as samples to be calculated Employee Performance Index. In addition to employee data, the author also uses several criteria in measuring the Employee Performance Index, such as discipline, loyalty, years of service, sanctions and reprimands, education. These criteria greatly affect the assessment of employee performance index. It is expected that the results of the measurement provide the right decision for employees in calculating the Employee Performance Index.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.