Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana persepsi guru, orang tua, dan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran online pada mata pelajaran matematika di kelas VII SMP YPPK Santu Paulus Abepura. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 16 orang yang terdiri dari 4 guru matematika, 6 orang tua siswa, dan 6 orang siswa kelas VII. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua persepsi yang muncul yaitu persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berkaitan dengan faktor komponen pendukung seperti infrastruktur (perangkat keras), aplikasi (perangkat lunak), konten, dan operator (orang yang mengoperasikan suatu aplikasi). Selain faktor komponen pendukung, persepsi positif juga berkaitan dengan siswa aktif dalam pembelajaran online, adanya pendampingan orang tua kepada siswa, terdapatnya dampak positif, dan adanya manfaat terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika secara online. Sedangkan persepsi negatif berkaitan dengan faktor penghambat dan dampak negatif pada pembelajaran online. Faktor penghambatnya yaitu gangguan jaringan dan guru kesulitan dalam memantau siswa saat pembelajaran online sedang berlangsung, serta dampak negatif pada pelaksanaan pembelajaran online yaitu siswa lebih banyak bermain game dibandingkan dengan belajar matematika secara online dan kesehatan pada siswa terggangu karena harus selalu berada di depan layar handphone atau laptop.